Juara Bertahan Kandas! Mirra Andreeva Singkirkan Swiatek dan Melaju ke Final Indian Wells


Petenis remaja asal Rusia, Mirra Andreeva, melanjutkan sensasi di turnamen WTA setelah menyingkirkan Iga Swiatek di semifinal BNP Paribas Open 2025 yang berlangsung di Indian Wells, Sabtu (16/3) WIB. Andreeva, yang baru berusia 17 tahun, mencetak kemenangan luar biasa 7-6(1), 1-6, 6-3 atas juara bertahan Swiatek, sekaligus memastikan tiket ke final WTA 1000 keduanya secara beruntun.

Andreeva tampil impresif dalam pertarungan yang berlangsung selama dua jam 17 menit. Kemenangan ini juga menjadi yang kedua bagi petenis muda itu atas Swiatek dalam beberapa turnamen terakhir, menunjukkan bahwa ia bukan sekadar fenomena sesaat di dunia tenis putri.

Percaya Diri di Saat Krusial

Berbicara usai pertandingan, Andreeva mengungkapkan kunci suksesnya dalam mengalahkan Swiatek di momen-momen krusial, terutama saat berhasil mendominasi tiebreak di set pertama.

“Entah mengapa, saya merasa begitu percaya diri, dan saya memperlakukan tiebreak ini seperti yang terakhir dalam hidup saya,” ujar Andreeva dikutip dari laman WTA.

“Saya hanya melakukan semua pukulan dengan maksimal. Servis saya bekerja dengan baik, dan saya merasa sangat nyaman serta percaya diri di sepanjang tiebreak. Itu adalah permainan terbaik saya,” tambahnya.

Andreeva memulai musim 2025 dengan hanya mengantongi tujuh kemenangan. Namun, setelah meraih gelar WTA 1000 di Dubai, rekor kemenangannya kini melonjak menjadi 18 pertandingan, menyamai torehan Madison Keys dan Swiatek sebagai petenis dengan jumlah kemenangan terbanyak musim ini.

Set Kedua Melempem, Set Ketiga Bangkit

Andreeva bermain sangat solid di set pertama dengan memberikan perlawanan sengit terhadap Swiatek. Ia sukses merebut set pembuka melalui tiebreak 7-6(1) setelah bertukar break dengan Swiatek di game-game terakhir.

Namun, di set kedua, Andreeva mengakui bahwa ia kehilangan fokus dan Swiatek mengambil alih momentum dengan mudah, memenangkan set 1-6.

“Set kedua terasa aneh bagi saya, tetapi Swiatek benar-benar bermain luar biasa di sana,” aku Andreeva.

Setelah set kedua yang sulit, Andreeva melakukan reset mental dan langsung menekan Swiatek di set penentuan. Ia berhasil melakukan break dua kali dalam lima gim pertama dan tetap tenang meskipun Swiatek mulai meningkatkan permainannya.

Pada akhirnya, Andreeva menutup pertandingan dengan statistik impresif, mencetak 32 winner, 21 unforced error, dan 5 ace, semuanya lebih baik dibandingkan Swiatek.

Rekor dan Sejarah Baru

Dengan kemenangan ini, Andreeva menjadi petenis kelima dalam sejarah yang mencapai final Indian Wells sebelum berusia 18 tahun. Ia bergabung dalam daftar elite bersama Monica Seles (1991), Martina Hingis (1998), Serena Williams (1999), dan Kim Clijsters (2001).

Selain itu, ia juga memperpanjang rekor 11 kemenangan beruntun, menjadikannya petenis termuda yang menjuarai WTA 1000 dalam dua final berturut-turut sejak sistem turnamen ini diperkenalkan pada 2009.

Sementara itu, kekalahan ini menjadi kekalahan kelima Swiatek di semifinal secara berturut-turut sejak memenangi gelar di Roland Garros tahun lalu. Ini menandakan bahwa meskipun masih menjadi salah satu petenis terbaik dunia, Swiatek masih memiliki kendala untuk menembus final dalam beberapa turnamen besar terakhir.

Tantangan di Final

Kini, Andreeva tinggal selangkah lagi dari gelar keduanya di level WTA 1000. Di final Indian Wells, ia akan menghadapi pemenang laga semifinal lainnya, yang masih menunggu hasil pertandingan.

Mampukah Andreeva mengukir sejarah baru dengan menjuarai Indian Wells di usia 17 tahun? Kita tunggu hasilnya!