DeepSeek Hadapi Tekanan, Pemerintah China Awasi Ketat dan Tahan Paspor Karyawan


Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, mengalami peningkatan popularitas besar-besaran sejak meluncurkan model AI terbuka R1 pada Januari lalu. Namun, di balik ketenarannya, DeepSeek kini beroperasi di bawah pengawasan ketat pemerintah China, yang turut membatasi ruang gerak perusahaan dan karyawannya.

Mengutip Tech Crunch, Sabtu (15/3), The Information melaporkan bahwa beberapa karyawan DeepSeek dilarang bepergian ke luar negeri secara bebas. Pemerintah China juga dikabarkan ikut campur dalam menyaring calon investor yang berminat menanamkan modal di DeepSeek.

DeepSeek, melalui induk usahanya High-Flyer—sebuah firma hedge fund kuantitatif—mengambil langkah menahan paspor sejumlah karyawan. Tindakan ini terjadi menyusul instruksi pemerintah China yang meminta peneliti dan pelaku AI menghindari perjalanan ke Amerika Serikat, dengan dalih khawatir akan kebocoran rahasia dagang.

Kekhawatiran Keamanan Data

Fenomena ini menambah kekhawatiran soal keamanan data di aplikasi DeepSeek, karena semua data pengguna disimpan di server yang berlokasi di China. Sejumlah pihak menilai, data penting tersebut bisa saja diakses oleh pemerintah setempat.

“Ratusan perusahaan di seluruh dunia bahkan melarang pegawainya menggunakan chatbot DeepSeek,” ujar Kepala Bagian Teknologi di perusahaan keamanan siber Armis Inc, Nadir Izrael. Ia menambahkan, 70 persen klien Armis meminta pemblokiran akses terhadap DeepSeek. Layanan Netskope Inc juga menyatakan 52 persen kliennya memblokir akses chatbot ini di lingkup internal perusahaan.

Populer Namun Dibayangi Ancaman

Meski dibayangi isu keamanan, DeepSeek tetap merajai unduhan di App Store maupun Play Store. Aplikasi yang dijuluki “alternatif ChatGPT” ini menawarkan fungsi serupa: mulai dari menganalisis berbagai berkas hingga menjawab pertanyaan dan memindai informasi dari internet. Gratis diunduh, DeepSeek pun menggoda pengguna dengan kemudahan mengunggah file dan menyinkronkan riwayat obrolan di lintas perangkat.

Namun, lonjakan pamor ini dibarengi meningkatnya pengawasan pemerintah China. Dengan berbagai pembatasan yang kini diterapkan, pertanyaan besar yang muncul adalah seberapa lama DeepSeek bisa mempertahankan popularitasnya di tengah sorotan tajam terhadap potensi kebocoran data dan kontrol negara. Bagi banyak pengamat, masa depan DeepSeek bergantung pada kemampuannya menyeimbangkan inovasi, kebutuhan pasar, dan regulasi ketat yang diterapkan di negeri tirai bambu.