Dasco Minta KontraS Buat Laporan soal Adanya Intimidasi-Teror Usai Geruduk Rapat RUU TNI


Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta kepada Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (KontraS) untuk membuat laporan ke kepolisian terkait adanya teror atau ancaman yang mereka alami.

Hal ini merespons pernyataan KontraS yang mengaku mengalami dugaan aksi teror dari orang tidak dikenal usai menerobos ke dalam ruangan rapat tertutup pembahasan RUU TNI, di Hotel Fairmont Jakarta, Sabtu (16/3/2025).

“Mengenai dari teman-teman di kontraS, ya saya belum bisa sementara karena kita tidak tahu apakah itu kemudian dari mana, dan kalau memang merasa terganggu laporkan saja kepada pihak yang penegak hukum,” ujar Dasco saat konferensi pers, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/3/2025).

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, yang saat itu berada di hotel Fairmont. Dia mengaku tidak mengetahui sosok yang melakukan aksi penerobosan saat pembahasan RUU TNI.

“Kalau yang insiden kemarin kita juga enggak tahu siapa orangnya, yang jelas kita semua mengundang, semua juga,” kata dia.

Utut mengatakan, DPR sebagai pembuat undang-undang sangat menerima masukan dari berbagai kalangan terhadap RUU TNI ini. Dia pun menegaskan bahwa RUU TNI yang tengah digodok demi keadilan.

“Kalau semua dalam posisi ini menolak, ini mendukung, itu tidak dalam posisi kami sebagai pembuat undang-undang. Tetapi masukannya sangat kita perhatikan. Kalau kekhawatiran di Indonesia saya juga sudah kali-kali bicarakan, justru ini melimitasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengalami dugaan aksi teror dari orang yang tak dikenal, setelah aksi terobos ke dalam ruang rapat tertutup pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu malam (16/3/2025).

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya membenarkan hal itu. Ia mengaku kantornya yang berada di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, didatangi oleh orang yang tidak dikenal pada Minggu dini hari (16/3/2025).

“Dini hari, 16 Maret 2025, kantor KontraS didatangi oleh tiga orang tidak dikenal (OTK) yang berusaha untuk masuk,” tulis KontraS dalam keterangannya saat dikonfirmasi inilah.com, Minggu (16/3/2024). 

Selain itu, KontraS juga mendapati panggilan dari nomor yang tidak dikenal sebanyak tiga kali pada pukul 00.00 sampai 00.15 WIB pada waktu yang bersamaan.

“Rentetan panggilan dari nomor tidak dikenal juga dialami oleh staf kami yang melakukan aksi interupsi dalam rapat panitia kerja pembahasan revisi UU TNI di Hotel Fairmont pada hari Sabtu, 15 Maret 2025,” tuturnya.

KontraS menerangkan, pihaknya sempat mencari tahu nomor tersebut melalui aplikasi pelacak nomor dan hasilnya menunjukkan seorang kontak bernama Cakra 45.

“Dalam rentang waktu yang juga hampir sama, warga yang tergabung dalam inisiasi Bareng Warga juga merekam informasi terkait sejumlah tentara yang berjaga di area Hotel Fairmont,” jelas keterangan tersebut.

“Situasi ini kami duga sebagai bentuk intimidasi dan teror yang akan dilakukan oleh sekelompok orang tertentu yang kepentingannya terancam,” sambungnya.