Filantropis ternama Indonesia, Dato Sri Tahir, berencana membangun ribuan rumah untuk penduduk Palestina di Jalur Gaza. Namun, dia belum bisa memastikan berapa unit tempat tinggal dapat dibangun.
“Jadi target dari kami sebagai warga (ingin) membantu saya sisihkan US$10 juta (setara Rp16,4 miliar),” kata pemilik konglomerasi Mayapada Group ini kepada wartawan usai menerima medali penghargaan Star of Merit: Order of The State of Palestine dari Presiden Palestina di sebuah hotel di Jakarta, Senin (17/3/2025) malam.
Dia belum bisa memastikan berapa unit tempat tinggal dapat dibangun dengan anggaran sebesar Rp16,4 miliar di wilayah seluas 365 kilometer persegi itu.
Rencana Dato Tahir ini sejalan dengan upaya masyarakat internasional membantu proses rekonstruksi di Jalur Gaza. Konferensi tingkat tinggi Liga Arab di Kairo mengadopsi usulan Mesir untuk rekonstruksi Gaza senilai US$53 miliar.
Jalur Gaza luluh lantak akibat gempuran brutal Zionis Israel nyaris tanpa henti selama 15 bulan. Masa depan gencatan senjata, berlaku sejak mulai 19 Januari 2025, juga masih belum menentu karena fase kedua belum disetujui.
Dato Tahir beralasan dirinya ikut merasa terbebani oleh penderitaan rakyat Gaza mayoritas kehilangan rumah akibat agresi Israel sedari 7 Oktober 2023.
Dia mengatakan proyek pembangunan ribuan tempat tinggal di Gaza itu akan dilaksanakan setelah gencatan senjata permanen berlaku di sana. Dalam proses pembangunan nanti, akan bekerja sama dengan kontraktor lokal di Gaza.
“Saya maunya bisa hadir di Gaza, melihat sendiri (kondisi di sana),” ujar Dato Tahir.
“Saya kira manusia ciptaan Allah punya hak setara, tidak boleh ada bangsa merasa lebih tinggi (ketimbang bangsa lain),” imbuhnya.
Karena itu, Dato Tahir menegaskan rakyat Palestina memiliki hak untuk hidup baik dan nyaman seperti bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Menurut dia, belum ada taipan Indonesia lainnya ikut dalam proyek kemanusiaan digagas Dato Tahir di Gaza itu. Dia juga belum berencana mengajak orang-orang supertajir lain ikut dalam pembangunan ribuan rumah untuk masyarakat Gaza ini.
Selain ingin membangun ribuan rumah untuk warga Gaza, Dato Tahir yang dijadwalkan ke Palestina pada 21 April mendatang bakal membantu membeli peralatan kesehatan bagi sebuah rumah sakit di Kota Ramallah, Tepi Barat.
Dia juga diagendakan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah.
Dato Tahir pernah membantu para pengungsi Suriah di kamp Azraq, Yordania, dan pengungsi Palestina di kamp di Biqa, Libanon.
Dato Sri Tahir merupakan salah satu filantropis terkemuka di Indonesia. Bahkan, gelar Dato Sri-nya didapat dari Sultan Pahang, Malaysia, berkat kontribusinya terhadap masyarakat Malaysia. Lewat Tahir Foundation, dukungan bagi kemanusiaan tidak lupa Dato Tahir kirimkan ke seluruh penjuru dunia.
Tidak terkecuali saat terjadi krisis kemanusiaan di Palestina, Dato Tahir turut memberikan bantuan. Pada Oktober 2023 ia memberikan donasi sebesar US$500.000 atau sekitar Rp7,5 miliar untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban perang. Sumbangan tersebut diserahkan secara resmi melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.