Perseteruan besar tengah mengguncang dunia tenis di mana Novak Djokovic dan Nick Kyrgios termasuk di antara para pemain yang melayangkan gugatan terhadap badan pengelola tenis dunia—ATP, WTA, ITF, dan ITIA—atas dugaan praktik “eksploitasi dan penyalahgunaan sistematis.”
Gugatan ini diajukan oleh Professional Tennis Players’ Association (PTPA), organisasi yang didirikan Djokovic dan Vasek Pospisil pada 2020. Mereka menuduh badan tenis dunia beroperasi sebagai “kartel” yang menerapkan aturan ketat, membatasi penghasilan pemain, serta mengabaikan kesejahteraan atlet.
Tuduhan Berat: ‘Tenis Rusak!’
Dalam pernyataannya, PTPA mengklaim bahwa ATP dan WTA telah:
- Membatasi hadiah uang dan menekan penghasilan pemain.
- Memaksa pemain bertanding dalam kondisi ekstrem, termasuk panas 100°F (37°C), pertandingan hingga pukul 3 pagi, dan penggunaan bola tenis yang berisiko cedera.
- Membatasi hak komersial dan sponsorship para pemain.
- Mempraktikkan aturan peringkat yang ‘drakonian’.
- Melanggar privasi pemain dengan inspeksi perangkat pribadi, tes doping mendadak di tengah malam, dan interogasi tanpa pendamping hukum.
“Tenis itu rusak,” tegas Direktur Eksekutif PTPA, Ahmad Nassar.
“Di balik kemewahan yang mereka promosikan, para pemain terjebak dalam sistem yang tidak adil, dieksploitasi, ditekan penghasilannya, dan kesehatannya dipertaruhkan,” lanjutnya
Djokovic dan Kyrgios Tak Sendiri
PTPA mengklaim telah berdiskusi dengan lebih dari 300 pemain sebelum mengajukan gugatan ini. Vasek Pospisil menyatakan bahwa mayoritas pemain, termasuk yang ada di peringkat atas, sangat mendukung langkah hukum ini.
Nick Kyrgios, yang terkenal vokal terhadap kebijakan ATP, menegaskan, “Ada banyak pemain top yang ikut dalam gerakan ini. Jangan khawatir soal itu,” tulisnya di X.
Selain Djokovic dan Pospisil, beberapa nama besar lainnya yang ikut dalam gugatan ini antara lain:
- Hubert Hurkacz
- Ons Jabeur
- Bethanie Mattek-Sands
- Taylor Townsend
- Zheng Saisai
- Reilly Opelka
- Varvara Gracheva
- Corentin Moutet
- Taro Daniel
ATP dan WTA Balas Serangan: ‘PTPA Menyebarkan Misinformasi!’
ATP dan WTA dengan tegas membantah tuduhan PTPA, menyebut gugatan ini sebagai “tindakan tidak berdasar” dan menegaskan bahwa mereka akan membela diri dengan penuh semangat.
“PTPA terus-menerus menciptakan perpecahan dan mengalihkan perhatian melalui misinformasi,” ujar pernyataan ATP.
“Kami menolak klaim mereka, dan akan mempertahankan posisi kami dengan kuat,” sambungnya.
WTA pun menyebut langkah PTPA ini “disayangkan dan salah arah.”
Sementara itu, ITIA menegaskan pentingnya aturan anti-doping dan anti-korupsi dalam olahraga. “Kami bangga dengan peran kami dalam menjaga integritas olahraga ini,” ujar perwakilan ITIA.
Masa Depan Tenis di Titik Krisis?
Gugatan ini bisa menjadi pertarungan hukum terbesar dalam sejarah tenis, dengan implikasi besar terhadap masa depan ATP, WTA, serta hak dan kesejahteraan pemain.
Dengan Djokovic dan Kyrgios berada di garis depan, akankah tenis memasuki era baru yang lebih adil bagi para pemain, atau justru mengalami perpecahan yang lebih dalam?