Teknologi Canggih RDF Plant Rorotan Cuma Bualan, Bau Busuk Bikin Balita Ogah Makan


Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bun Joi Phiau, meminta agar pengelola Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan segera mengatasi permasalahan bau yang mengganggu kenyamanan warga.

Ia mengaku banyak menerima keluhan warga yang protes terhadap bau sampah dari RDF Plant Rorotan. Padahal, pengelola RDF Plant Rorotan sesumbar punya teknologi canggih untuk mengatasi masalah itu ketika berkunjung ke tempat itu beberapa waktu lalu.

“Sampai dengan saat ini saya masih mendapatkan keluhan dari warga yang tinggal di pemukiman-pemukiman sekitar RDF Plant Rorotan. Mereka masih mencium bau yang berasal dari arah RDF Plant Rorotan dan merasa terganggu oleh itu,” kata Bun Joi kepada wartawan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Dalam kunjungan terakhir Bun ke RDF Plant Rorotan, ia mendapatkan keterangan bahwa fasilitas tersebut memiliki teknologi canggih untuk mengatasi masalah bau dari sampah-sampah yang diolah.

“Saya sempat hadir waktu RDF Plant Rorotan rampung. Pihak pengelola mengatakan bahwa mereka punya teknologi canggih untuk mengatasi masalah bau yang muncul. Alat canggih yang kemarin digadang-gadang oleh pihak pengelola harus dipertanyakan apakah efektif mencegah bau keluar dari bangunan tersebut,” sambung dia.

Ia mengungkapkan, warga yang tinggal di lebih dari 30 perumahan sekitar RDF Plant Rorotan menyampaikan keluhan mereka soal bau sampah yang menyengat. Salah satu daerah perumahan yang warganya paling banyak menyampaikan keluhan tersebut adalah Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur.

Di antara keluhan-keluhan itu adalah keluarnya asap tebal berwarna hitam dari cerobong yang berdiri di atas RDF Plant Rorotan. Ia mengingatkan pengelola mengenai klaim mereka sebelumnya bahwa cerobongnya tidak akan mengeluarkan asap berwarna hitam.

“Tidak hanya masalah bau, RDF Plant Rorotan juga mengeluarkan asap tebal berwarna hitam dari cerobongnya. Padahal, pengelola menerangkan saat itu kalau asap yang keluar akan berwarna putih,” ucapnya.

Ia pun meminta agar pengelola menghentikan operasi RDF Plant Rorotan sampai masalah-masalah yang timbul bisa diselesaikan dengan baik.

“Saya mohon agar pembukaan RDF Plant Rorotan ditunda dulu ya. Sampai dengan pengelola bisa menyelesaikan masalah-masalah ini dengan baik,” katanya.

Lebih jauh, ia berharap agar pengelola terus memperbaiki keadaan dengan berinovasi menggunakan teknologi-teknologi yang ada untuk mengentaskan masalah bau untuk selamanya.

“Pengelola kan pernah bilang kalau alat mereka canggih. Coba alatnya digunakan sebagaimana mestinya untuk benar-benar menghilangkan baunya dong. Kalau ternyata alat-alatnya masih perlu diatur lagi, tolong dilakukan segera karena warga juga udah sangat terganggu oleh baunya,” katanya.

Sebelumnya, pengurus RT 18 RW 14 di perumahan Jakarta Garden City (JGC), Wahyu Andre Maryono mengaku dapat surat dari anak bernama Kefas (5) yang memprotes bau sampah dari RDF Rorotan. Anak tersebut sampai tidak doyan makan karena aroma sampah yang menyengat hingga masuk ke dalam rumahnya. “Bapak, hari ini bau sampah sampai Kefas enggak doyan makan,” kata yang tertulis di surat tersebut.

Kemudian, ia juga meminta agar tempat sampah RDF Rorotan tak berada di dekat rumahnya lagi. Surat itu ditulis menggunakan pensil di secarik kertas buku tulis. Surat itu difoto oleh orang tua Kefas dan dikirim ke Wahyu sebagai ketua RT setempat. “Tempat sampah jangan di situ, buang jauh-jauh. Terima kasih, dari Kefas,” sambung surat itu.