Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) telah melancarkan serangkaian serangan rudal canggih yang menargetkan aset Israel dan Amerika Serikat (AS), termasuk bandara terbesar di Israel Ben Gurion dan kapal perang musuh di Laut Merah.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan bahwa pasukan Yaman berhasil menyerang Bandara Ben Gurion di Yafa yang diduduki dengan rudal balistik Zulfiqar. Sementara rudal balistik hipersonik Palestine 2 menghantam target militer di bagian selatan wilayah tersebut. “Kedua operasi tersebut mencapai tujuannya,” kata juru bicara YAF.
Dalam eskalasi yang signifikan, pasukan Yaman juga melakukan operasi militer gabungan di Laut Merah, yang menargetkan pasukan angkatan laut AS dan sekutu, termasuk kapal induk USS Harry S. Truman. Serangan tersebut melibatkan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat nirawak.
YAF Tingkatkan Operasi Militer
Saree menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman secara signifikan meningkatkan operasi militer mereka, menggagalkan kemajuan kapal perang musuh di Laut Merah selatan dan meluncurkan serangan rudal baru terhadap Israel.
Dalam pernyataan Kamis (27/3/2025), militer Yaman juga mengonfirmasi bahwa operasi pertahanannya telah berhasil menangkis serangan angkatan laut, dan berjanji untuk terus memperluas respons militernya dalam beberapa hari mendatang.
“Musuh akan menyaksikan lebih banyak kekuatan rakyat Yaman yang pantang menyerah—kekuatan, tekad, ketahanan, dan iman yang tak tergoyahkan,” bunyi pernyataan itu, mengutip Al Mayaaden,
YAF juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk memblokir navigasi Israel di Laut Merah dan Laut Arab, menekankan dukungan berkelanjutan mereka untuk Gaza sampai blokade dicabut.
Sementara itu, media Israel dalam laporannya membenarkan bahwa dua rudal diluncurkan dari Yaman ke Israel, yang memicu sirene serangan udara dan ledakan di wilayah tengah. Militer Israel mengonfirmasi bahwa puing-puing rudal jatuh di jalan raya utama menghubungkan Tel Aviv dengan al-Quds yang diduduki, menyebabkan kepanikan meluas.
Setelah serangan itu, operasi di Bandara Ben Gurion dihentikan sementara karena jutaan pemukim mencari perlindungan. Eskalasi ini menyusul serangan pesawat nirawak Yaman terhadap target militer Israel di Yafa yang diduduki sehari sebelumnya. Belum lagi operasi militer yang menargetkan Grup Serangan Kapal Induk Angkatan Laut Amerika Serikat 8, yang berlangsung selama berjam-jam, dan serangan rudal di Bandara Ben Gurion awal minggu ini.
Perlu dicatat bahwa Yaman telah bersumpah, meskipun ada agresi brutal AS-Inggris, untuk melanjutkan operasi militernya terhadap sasaran-sasaran Israel dan mempertahankan blokade terhadap aktivitas maritim Israel sampai perang yang sedang berlangsung di Gaza berakhir.
AS Luncurkan Agresi Baru di Yaman
Sementara itu, AS melakukan agresi baru dengan 15 serangan udara di pinggiran selatan dan timur laut ibu kota Yaman, Sanaa, pada Rabu malam, koresponden Al Mayadeen melaporkan.
Serangan udara tersebut menargetkan daerah Jirban di distrik Sanhan, selatan Sanaa, serta daerah al-Khadam dan Jabal al-Jamima di distrik Bani Houshesh di timur, selain Pangkalan Udara al-Dailami di utara. Delapan serangan udara menargetkan daerah Jirban di distrik Sanhan, sementara lima serangan menghantam daerah al-Khadam dan Jamima Rajam di distrik Bani Hushaysh.
Selain itu, koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa pesawat tempur AS mengebom sekitar Bandara Internasional Sanaa. Stasiun TV Yaman Al-Masirah sebelumnya melaporkan 17 serangan oleh Amerika Serikat di provinsi Saada, selain dua serangan lagi di Amran.
Kantor berita resmi SABA, mengatakan bahwa agresi Amerika menargetkan gedung Rumah Sakit Onkologi di Saada. Kementerian Kesehatan Sanaa mengonfirmasi bahwa dua warga sipil terluka dalam serangan rumah sakit terbaru, yang digambarkannya sebagai “kejahatan perang besar-besaran.”