Penyanyi Robbie Williams, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, berbicara tentang diagnosis kesehatannya yang dikenal dengan sebutan ‘penyakit bajak laut abad ke-17’, setelah mengalami kekurangan nutrisi yang parah.
Mantan anggota grup pop Inggris Take That itu mengatakan apa yang dialaminya itu terjadi setelah mengonsumsi obat penekan nafsu makan tahun lalu untuk menurunkan berat badan. “Saya berhenti makan dan saya tidak mendapatkan nutrisi,” kata Williams kepada Daily Mirror dalam sebuah wawancara.
Ia telah mengubah pola makannya setelah menduga hal itu memengaruhi kesehatan mentalnya. Penyanyi itu berbicara tentang penyakit kudis yang dideritanya setelah ia kehilangan berat badan sebanyak dua stone (sekitar 12 kilogram) dan menyebutnya sebagai “penyakit bajak laut abad ke-17,” akibat kekurangan vitamin C yang parah.
Pria berusia 51 tahun tersebut mengatakan pada tahun itu dimulai dengan “sedikit masalah kesehatan” dan dia merasa sedih, cemas, dan tertekan. Kembalinya depresi yang dialaminya setelah 10 tahun sulit baginya untuk diatasi. “Sudah sekitar 10 tahun… Saya pikir saya sudah berada di ujung lain dari masa sulit,” katanya, mengenang masa beratnya itu.
Apa itu Penyakit Kudis?
Kekurangan Vitamin C yang signifikan dalam makanan dapat menyebabkan penyakit kudis, yang menyebabkan gusi berdarah, gigi tanggal, dan pendarahan di bawah kulit. Penyakit ini umum terjadi di Amerika Serikat karena orang-orang kurang mendapatkan Vitamin C dalam makanan sehari-hari dan lebih umum terjadi di negara-negara di seluruh dunia yang penduduknya kekurangan gizi.
Penyakit ini dapat diobati dengan menambahkan cukup Vitamin D dalam makanan atau mengonsumsi suplemen Vitamin C sesuai anjuran dokter. Vitamin C bukan hanya nutrisi penting tetapi juga antioksidan.
Vitamin C melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan juga mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan penyembuhan kulit, tulang, serta jaringan ikat. Pembuluh darah juga membutuhkan dosis Vitamin C yang cukup agar berfungsi dengan baik.
Nutrisi ini membantu penyerapan zat besi yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah dan membantu penyembuhan luka bakar ataupun luka lainnya.
Gejala Penyakit Kudis
Umumnya, orang dengan gangguan makan didiagnosis menderita penyakit kudis. Merokok, minum alkohol, dan pola makan yang buruk selama kehamilan juga dapat menyebabkan penyakit kudis. Orang yang menjalani diet ketat dapat membatasi asupan nutrisi yang menjadi faktor risiko penyakit kudis.
Ada beberapa gejala dari kondisi penyakit ini mengutip Cleveland Clinic:
- Gejala awal: Gejala-gejala dari kondisi ini yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin C meliputi kelemahan umum, kelelahan, mudah tersinggung dan nyeri sendi.
- Gusi bengkak: Seiring perkembangan penyakit, dapat muncul gejala-gejala ekstrem termasuk anemia, gusi bengkak, berdarah yang dapat berubah menjadi ungu serta gigi kenyal, longgar dan mudah tanggal.
- Ruam kudis: Pendarahan di bawah kulit atau pendarahan kulit juga umum terjadi pada kondisi ini. Seseorang dapat mengalami ruam kudis yang tampak seperti bintik-bintik merah atau biru pada kulit.
- Penampilan kulit: Kulit mudah memar atau bersisik dan kaki bisa bengkak.
- Luka yang tak kunjung sembuh: Anda mungkin mengalami luka yang tak kunjung sembuh atau luka yang sebelumnya sudah sembuh terbuka.
- Penampilan rambut: Penyakit ini juga dapat memengaruhi rambut. Rambut mungkin tampak kering dan rapuh serta dapat melingkar seperti pembuka botol.
- Gejala penyakit kudis pada anak-anak: Dapat meliputi mudah tersinggung, nyeri saat bergerak, tidak nafsu makan, berat badan tidak bertambah, dan anemia.