Militer India Saling Tembak dengan Pasukan Pakistan di Wilayah Kashmir


Tentara India dan Pakistan saling tembak di wilayah Kashmir yang disengketakan hingga malam kelima berturut-turut. Konflik ini terjadi satu minggu sejak serangan yang menargetkan warga di Kashmir sehingga memicu memburuknya hubungan kedua negara.

Militer India, Selasa (29/4/2025) mengatakan tentaranya dan pasukan Pakistan saling tembak semalam di sepanjang Garis Kontrol, perbatasan de facto di Kashmir yang disengketakan, zona pos-pos terdepan di dataran tinggi Himalaya yang dijaga ketat.

Belum ada konfirmasi langsung dari Pakistan. Namun hubungan antara dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir itu memburuk setelah India menuduh Pakistan mendukung serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terhadap warga sipil di Kashmir yang dikelola India pada 22 April dan menewaskan 26 orang.

Islamabad telah menampik tuduhan tersebut. Kedua negara sejak itu saling tembak di Kashmir, saling sindir diplomatik, mengusir warga negara dan memerintahkan penutupan perbatasan.

India mengatakan bahwa pada Senin hingga Selasa malam, tentara Pakistan menggunakan tembakan senjata ringan tanpa alasan melintasi Garis Kontrol. Disebutkan, baku tembak terjadi di daerah berseberangan dengan distrik Kupwara dan Baramulla, serta di sektor Akhnoor.

Militer India mengatakan pasukannya telah menanggapi provokasi tersebut dengan cara yang terukur dan efektif. Tidak ada laporan korban jiwa. India mengatakan hari ini adalah batas waktu bagi warga negara Pakistan untuk meninggalkan negara itu.

Para analis mengatakan mereka khawatir pernyataan agresif tersebut akan meningkat menjadi kemungkinan tindakan militer serius.

Pakistan Sebut Serangan India sudah Dekat

Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan mereka dari kekuasaan Inggris pada 1947. Keduanya mengklaim wilayah tersebut secara penuh. Pemberontak di wilayah yang dikuasai India telah melancarkan serangan sejak 1989, berupaya memperoleh kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan.

Polisi India telah mengeluarkan poster pencarian untuk tiga orang yakni dua warga Pakistan dan seorang India. India menyebutnya sebagai anggota kelompok Lashkar-e-Taiba bermarkas di Pakistan, sebuah organisasi teroris yang ditetapkan PBB.

Mereka telah mengumumkan hadiah dua juta rupee (hampir Rp400 juta) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan masing-masing warga tersebut, dan melaksanakan penahanan besar-besaran terhadap siapa saja yang dicurigai memiliki hubungan dengan para pembunuh.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendesak kedua musuh bebuyutan itu untuk menunjukkan “pengekangan diri yang maksimal”. Sementara China, yang berbatasan dengan India dan Pakistan, mendesak kedua pihak Senin untuk menahan diri.

Iran telah menawarkan diri untuk menjadi penengah, dan Arab Saudi mengatakan Riyadh berusaha untuk mencegah eskalasi. Sementara Presiden AS Donald Trump pekan lalu malah meremehkan ketegangan dengan mengatakan perselisihan tersebut akan diselesaikan, dengan satu atau lain cara.