Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memberikan sinyal bahwa Lautaro Martinez kemungkinan hanya akan dimainkan sebagai starter atau tidak diturunkan sama sekali dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona di San Siro, Rabu (7/5) dini hari WIB.
Dalam konferensi pers sehari sebelum pertandingan, Inzaghi menjelaskan bahwa kondisi Lautaro akan sangat menentukan keputusannya. Striker asal Argentina itu mengalami cedera otot dalam leg pertama di Montjuic yang berakhir imbang 3-3.
“Seorang pemain yang tidak bisa memulai pertandingan biasanya juga tidak bisa banyak membantu di menit-menit akhir. Segalanya tergantung pada sensasinya saat latihan terakhir. Kami akan memutuskan setelah sesi latihan ringan esok hari,” ujar Inzaghi, dikutip dari Tuttomercatoweb, Senin (6/5).
Di sisi lain, Barcelona mendapat angin segar karena Robert Lewandowski sudah dipastikan kembali bermain setelah absen pada leg pertama.
“Kami mengenalnya dengan baik. Dia salah satu dari tiga atau empat penyerang terbaik di dunia. Tapi bahkan tanpa dia, mereka sudah mencetak 15 gol di fase awal,” tutur Inzaghi.
Meski demikian, Barcelona juga harus kehilangan Jules Koundé karena cedera. “Saya membaca bahwa dia bermain 102 atau 104 laga beruntun. Mungkin itu yang membuatnya akhirnya tumbang,” imbuhnya.
Sementara itu, Inzaghi juga mengakui betapa sulitnya menghentikan sensasi muda Barcelona, Lamine Yamal, yang tampil impresif di leg pertama dan mencetak satu gol.
“Kami akan mencoba mencegah dia mendapatkan bola, tapi itu hampir mustahil di sepak bola modern. Kami akan menjaganya ketat, menggandakan penjagaan, dan tetap berhati-hati,” jelasnya.
“Yamal adalah bakat luar biasa. Melihatnya secara langsung sangat mengesankan, terutama kecepatan berpikirnya. Dia sudah tahu apa yang akan dilakukan sebelum bola datang,” tambah Inzaghi.
Ia juga menyoroti gaya permainan menyerang Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick.
“Mereka mencatatkan 81 persen penguasaan bola di liga dan 76 persen di Liga Champions. Mereka mengambil risiko di pertahanan, tapi itu risiko yang terukur dari pelatih hebat seperti Flick,” ujar Inzaghi.
Inter mengincar tiket final Liga Champions pertama mereka sejak 2010. Setelah hasil imbang 3-3 di leg pertama, duel di San Siro akan menjadi penentuan dengan sistem siapa menang, dia lolos—menghapus aturan gol tandang.