Konferensi Parlemen OKI Jadi Momen Introspeksi dan Pembenahan Diri


Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menekankan pesan utama dari Konferensi Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 ini adalah ajakan untuk melakukan introspeksi dan pembenahan dari dalam.

Mardani menegaskan, negara Muslim yang tergabung dalam PUIC harus bisa memiliki kekuatan sendiri dalam menghadapi tantangan yang ada.

“Message-nya, pesannya sederhana. Jangan cuma nyalahin Amerika, jangan cuma nyalahin orang-orang lain, jangan nyalahin Barat, jangan. Kadang-kadang masalahnya ada di kita,” kata Mardani kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).

“Kita belum punya tata kelola pemerintahan yang baik, kita belum punya institusi yang dipercaya, pertumbuhan ekonomi kita belum baik, transparansi, akuntabilitas belum baik, masyarakat miskin belum terlayani, pendidikan kita belum berkualitas. Kesimpulan kata kuncinya, PR-nya ada di kita,” sambungnya.

Untuk itu, Mardani mengatakan DPR sebagai host ingin agar konferensi PUIC ke-19 dapat menjadi ajang bagi negara-negara OKI berdiskusi tentang tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat.

Hal itu nantinya sebagai pilar ketahanan sebagaimana tema dari pertemuan ini yaitu ‘Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience’.

“Nah, untuk itu kita menyebarkan kepada negara-negara yang hadir, ayo perbaiki diri sendiri. Menjadi institusi yang bisa dipercaya, institusi yang tidak ada korupsi, tidak ada fraud, institusi yang betul-betul melayani,” jelas Mardani.

“Dan alhamdulillah Mbak Puan dan nanti Pak Prabowo saat pembukaan akan men-stressing ulang tentang good governance and strong institution ini,” sambungnya menekankan.

Mardani juga menyebut konferensi PUIC ini nantinya akan menghasilkan deklarasi bersama. “Outcome dari PUIC ini kita menyebutnya Jakarta Declaration, tetapi sebagian ingin usul Senayan Declaration lah, deklarasi Senayan karena tempatnya di Senayan,” ujar Mardani.