Muktamar PPP Digelar 3 Bulan Lagi, Sandiaga hingga Dudung Kandidat Ketum


Juru bicara (Jubir) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Usman M. Tokan (Donnie Tokan) mengatakan partainya akan melaksanakan Muktamar usai Hari Raya Lebaran Idul Adha, yang diperkirakan pada Agustus-September 2025.

“Setelah Rapat Pengurus Harian DPP PPP terakhir di kantor DPP, telah memutuskan untuk pelaksanaan Muktamar PPP setelah menghadapi Hari Raya Idul Adha dan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada di beberapa daerah. Sehingga diputuskan antara Agustus-September, ini masih tentatif. Tidak ada niatan menunda-nunda Muktamar dan semua pihak dapat memahaminya,” tutur Donnie dalam keterangan tertulisnya kepada Inilah.com, diterima di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Mengingat Jadwal Muktamar masih beberapa bulan lagi, ia menyebut tentu banyak hal bisa terjadi dan para kandidat calon ketua umum (caketum), baik internal maupun eksternal masih memiliki waktu untuk berinteraksi dengan para pemilih atau pemilik suara di Muktamar.

Terkait suara dari 20 DPW PPP yang disebut-sebut menginginkan sosok Ketum baru di Muktamar 2025, tentu seluruh komponen partai menghendaki hal itu.

“Kenapa begitu? Perlu di catat hari ini PPP masih dipimpin oleh Plt Ketum, bukan Ketum hasil Muktamar. Jadi kita semua sebagai pengurus dan kader PPP pasti berkeinginan untuk sesegera mungkin melaksanakan muktamar, untuk memilih ketum baru agar kita memiliki waktu cukup untuk melakukan konsolidasi menyeluruh agar PPP berjaya kembali di pemilu 2029 yang akan datang,” ujarnya.

Adapun beberapa nama caketum yang mulai bermunculan dari kalangan internal, yaitu Muhamad Mardiono, ⁠Muhamad Romahurmuzi alias Rommy, ⁠Sandiaga Salahudin Uno, ⁠Amir Uskara, dan Taj Yasin Maimoen.

“Pak Suharso Monoarfa juga punya peluang yang sama, kalau beliau bersedia maju kembali. Sementara ada nama-nama eksternal yang muncul ke permukaan adalah bapak/Gus Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, ⁠Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Andi Amran Sulaiman, dan ⁠Agus Suparmanto,” ungkap Donnie.

Ia menjelaskan, nama-nama eksternal ini memang ada yang terdengar samar, namun ada juga yang sudah melakukan konsolidasi, serta bertemu dengan beberapa pimpinan wilayah atau DPW PPP, dan ada juga yang sudah redup.

“Kalau benar yang terdengar dari eksternal ini akan maju menjadi orang nomor satu di PPP, kita sambut baik dan berharap apabila tidak terpilih, tetap bergabung dan berjuang membesarkan PPP untuk merebut kembali kejayaan PPP di pemilu 2029 yang akan datang. Insya Allah,” imbuh dia.

Dia mengklaim dengan dinamika yang terjadi belakangan ini, membuktikan PPP masih seksi dan punya sejarah panjang selama Orde Baru maupun reformasi sehingga banyak peminat yang bermunculan baik internal maupun eksternal untuk berlomba menjadi orang nomor satu di PPP.

“Sebagai kader kami patut bersyukur banyak org yang peduli pada PPP, yang saat ini tidak punya kursi di parlemen. Ketum baru terpilih nanti harus melakukan kerja ekstra, diharapkan Ketum baru adalah sosok yang bisa diterima baik di semua kalangan atau elemen masyarakat pemilih, memiliki modal sosial dan kapital, serta kepemimpinan yang cukup mumpuni,” tandasnya.