Cristiano Ronaldo dikabarkan tengah galau soal masa depannya di Al Nassr dan bisa hengkang ke rival sekota, Al Hilal, demi tampil di Piala Dunia Antarklub musim panas ini di Amerika Serikat. Kabar mengejutkan ini dilaporkan oleh Maisfutebol, Selasa (13/5).
Meski catatan golnya di Al Nassr tetap mengagumkan — 97 gol dalam 107 laga — Ronaldo dilaporkan mulai frustrasi dengan proyek olahraga yang dijalankan klub. Al Nassr gagal menjuarai Saudi Pro League maupun Liga Champions Asia selama dua setengah tahun masa kepemimpinan CR7.
Ronaldo Kecewa, Ancelotti Gagal Digaet
Kekecewaan Ronaldo memuncak sejak akhir 2024.
Ia disebut merasa skuad Al Nassr kurang kompetitif dan sempat mendorong klub untuk mengganti pelatih.
Ronaldo bahkan mencoba membujuk Carlo Ancelotti, mantan bosnya di Real Madrid, agar menolak tawaran Brasil dan bergabung ke Timur Tengah. Namun upaya itu gagal, karena Ancelotti resmi menangani Timnas Brasil.
Dengan Stefano Pioli yang disebut akan segera dipecat usai gagal bersaing di liga dan hanya membawa Al Nassr ke semifinal Liga Champions Asia, situasi semakin rumit.
Al Hilal Siap Tampung Ronaldo untuk Club World Cup?
Bagian paling sensasional dari laporan Maisfutebol adalah kemungkinan Ronaldo pindah ke Al Hilal, klub yang akan menjadi wakil tunggal Arab Saudi di Piala Dunia Antarklub di AS, di mana mereka dijadwalkan menghadapi Real Madrid pada laga pembuka.
Dilaporkan bahwa dana investasi negara Saudi, Public Investment Fund (PIF), yang memiliki 75% saham klub-klub top Liga Saudi, tengah membahas kemungkinan transfer Ronaldo ke Al Hilal demi memperkuat representasi Saudi di turnamen tersebut.
Laporan juga menyebut adanya dimensi geopolitik dalam skenario ini, mengingat Presiden AS Donald Trump dikabarkan ingin melihat Ronaldo tampil di turnamen sebagai daya tarik komersial dan diplomatik.
Jika rumor ini terwujud, maka Ronaldo bisa tampil mengenakan seragam Al Hilal setidaknya selama turnamen, meski masa depannya pasca-Piala Dunia Antarklub masih menjadi teka-teki besar.
Kepindahan ini berpotensi menjadi salah satu manuver paling kontroversial di sepak bola Timur Tengah, mengingat rivalitas panas antara Al Hilal dan Al Nassr.