Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian memastikan telah menyiapkan program akselerasi regenerasi di sektor tunggal putra setelah keluarnya Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo dari Pelatnas Cipayung.
Eng Hian mengatakan proses regenerasi ini sudah masuk dalam rencana jangka panjang PBSI, termasuk dalam rangka menyiapkan pemain menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“Program akselerasi regenerasi ini memang sudah kami rancang, tidak hanya di tunggal putra tapi juga di semua sektor,” kata Eng Hian dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (15/5).
PBSI kini mulai fokus mempersiapkan sejumlah pemain muda seperti Alwi Farhan dan M. Zaki Ubaidillah untuk naik kelas dan mendapat panggung lebih besar di level internasional.
“Kami sudah punya pengalaman serupa di 2013-2014, ketika sektor tunggal putra kosong dari sosok senior dan Jonatan, Anthony Sinisuka Ginting, serta Ihsan Maulana Mustofa jadi tulang punggung tim nasional,” ujarnya.
Eng Hian menyebutkan, kehadiran Anthony Sinisuka Ginting yang masih bertahan di Pelatnas PBSI akan menjadi nilai tambah dalam proses pembinaan, karena dapat menjadi panutan bagi atlet-atlet muda yang sedang dalam proses akselerasi.”Ginting bisa menjadi role model yang baik bagi para junior,” kata Eng Hian.
PBSI juga telah menyiapkan berbagai program intensif, termasuk peningkatan jam terbang lewat partisipasi di berbagai turnamen internasional serta latihan-latihan khusus.
“Sudah kami siapkan semua, dari program latihan sampai penempatan di turnamen-turnamen penting untuk mempercepat proses adaptasi para pemain muda,” kata Eng Hian.
Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo secara resmi mengumumkan keluar dari Pelatnas PBSI.
“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar Pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” ujar Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat.
Menurut Taufik, keputusan ini bukan merupakan bentuk perpisahan antara PBSI dan kedua pemain, melainkan sebuah langkah kolaboratif yang sejalan dengan upaya transformasi sistem pembinaan atlet nasional.