Kabar kematian seorang warga akibat diterkam harimau di Lampung Barat, Kamis (22/2), membuat pemerintah siaga.
Seorang pemuda berinisial S (28) tewas diterkam harimau setelah sempat dilaporkan hilang saat berkebun di Dusun Peninjauan, Pekon (Desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat.
Kejadian ini, jadi yang kedua dalam sebulan setelah sebelumnya pada awal bulan (Kamis, 8/2), seorang laki-laki warga dusun Sumber Agung dua, Pekon (Desa) Sumber Agung kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat, berinisial G (47), juga ditemukan tewas akibat harimau.
Untuk kasus S, korban pertama kali izin berkebun pada Rabu (21/2) pagi, namun hingga sore, korban tak kunjung pulang.
Sore harinya, kakak dan teman korban pergi mencari ke area kebun tempat korban bekerja. Namun karena tak ada hasil, rekan korban melapor ke polisi.
Setelahnya, tim gabungan bergerak menyisir lokasi tempat korban biasa berkebun, hingga akhirnya pada Kamis dini hari, tim gabungan berhasil menemukan jasad korban sekitar 300 meter dari kebun korban dalam keadaan organ tubuh sudah tidak utuh.
BKSDA Minta Warga Waspada
Atas kejadian ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bengkulu-Lampung mengimbau masyarakat di Kabupaten Lampung Barat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan Harimau yang dapat menyerang penduduk, khususnya saat berada di kebun.
“Kepada masyarakat untuk sementara hindari aktifitas berkebun untuk beberapa hari ke depan, karena masih dimungkinkan Harimau akan kembali lagi ke lokasi mangsa disembunyikan, jika terpaksa ke kebun jangan bepergian sendirian,” kata Kepala SKW III Lampung, Joko Susilo, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis (22/2).
Ia mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak beraktivitas mulai dari menjelang sore, malam hingga menjelang pagi, karena di waktu inilah harimau aktif berburu.”Jika bertemu dengan satwa liar seperti harimau, jangan langsung membalikkan badan, hadapi satwa tersebut sambil berteriak apapun yang bisa kita lakukan, lalu mundur pelan pelan, hingga satwa tersebut lepas dari pandangan mata, dan lari sekencang mungkin,” katanya.
BKSDA juga sudah memasang jebakan kandang trap dan kamera perangkap, untuk menindaklanjuti laporan adanya dua warga yang tewas diterkam harimau di Lampung Barat.
Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi dan pencarian harimau sumatera yang meresahkan warga sekitar.
“Sudah menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III Lampung dalam rangka upaya untuk melakukan evakuasi satwa liar jenis Harimau sumatera,” katanya.
Leave a Reply
Lihat Komentar