Sebanyak 300 warga yang tinggal di dua desa Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara terpaksa harus mengungsi karena terdampak keracunan gas beracun yang berasal dari pengeboran sumur PT PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal, Mukhsin Nasution mengatakan warga mengalami keracunan gas sejak Kamis (22/2/2024) kemarin.
“Sebagian besar pengungsi itu berasal dari Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga,” kata Mukhsin, Jumat (23/2/2024).
BPBD Mandailing Natal bersama pemangku kebijakan terkait diakuinya telah melakukan koordinasi dengan petugas kecamatan, masyarakat, serta aparat desa untuk melakukan penanganan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal mendirikan dua posko layanan kesehatan untuk masyarakat yang diduga menjadi korban keracunan gas di Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal Muhammad Faisal Situmorang mengatakan dua posko kesehatan itu berada di Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga yang menjadi lokasi terjadinya bencana keracunan gas tersebut.
“Sebanyak 102 orang menjalani perawatan, terdiri atas 55 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Panyabungan dan 47 orang dirawat di Rumah Sakit Permata Madina,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (22/2/2024) pukul 19.15 WIB diduga telah terjadi keracunan gas salah satu perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal yang mengakibatkan ratusan warga harus mengungsi dan mendapatkan perawatan medis.
Leave a Reply
Lihat Komentar