Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tak masalah berdamai dengan dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Sebab, dirinya tak ingin membesar-besarkan ulah Moeldoko yang pernah berupaya merebut kursi kepemimpinan Partai Demokrat.
“Yang jelas semua sudah kami lewati sebuah bagian dari perjalanan politik dari perjalanan Partai Demokrat juga,” kata AHY di Istana Negara Jakarta, Senin (26/2/2024)
Ketua umum Partai Demokrat itu menganggap jabat tangan dan bertegur sapa dengan Moeldoko merupakan hal biasa untuk menyambung silaturahmi dirinya selaku menteri baru dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Lebih lanjut, AHY mengatakan siap melakukan koordinasi atau rapat dengan KSP di masa-masa mendatang. Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menekankan ingin menjadi bagian utuh dari pemerintahan.
AHY menegaskan, sengketa kepengurusan yang pernah terjadi di Partai Demokrat dan melibatkan Moeldoko menjadi sebuah hal berharga untuk dijadikan pembelajaran.
Diketahui, AHY dan Moeldoko sebelumnya berseteru imbas konflik internal Partai Demokrat. Moeldoko yang didukung oleh sejumlah petinggi Partai Demokrat terpilih sebagai ketua umum lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 5 Maret 2021.
KLB itu digagas oleh sejumlah politisi Demokrat yang tak setuju dengan kepemimpinan AHY. Beberapa tokoh di balik KLB itu adalah Marzuki Alie dan Jhoni Allen.
Kisruh itu memanas dan masuk ke ranah hukum. Namun, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Moeldoko terkait kepengurusan Demokrat pada 3 Oktober 2022. Meski Moeldoko sempat mengajukan peninjauan kembali (PK), MA kembali menolaknya pada 10 Agustus 2023.
Kepemimpinan AHY di Demokrat pun berlanjut. Putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu membawa Demokrat masuk ke Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Leave a Reply
Lihat Komentar