PBNU Gelar Forum R20 ISORA 2023 untuk Selesaikan Konflik di Palestina

PBNU Gelar Forum R20 ISORA 2023 untuk Selesaikan Konflik di Palestina

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berinisiatif mengadakan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta pada Senin, 27 November 2023, sebagai bagian dari upaya perdamaian global. Presiden Joko Widodo secara resmi membuka forum ini, yang bertema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan”.

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, berharap forum ini dapat membantu menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel, yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. “Kami bertujuan menggunakan agama sebagai sumber solusi untuk masalah-masalah kemanusiaan global,” ujar Gus Yahya.

Dalam pembukaannya, Presiden Jokowi mengecam keras tindakan kekerasan yang terjadi di Palestina. 

“Kekerasan terhadap rakyat Palestina, termasuk pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak, adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir,” tegas Jokowi.

Jokowi menambahkan bahwa Indonesia, sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, menolak segala bentuk penjajahan. “Bantuan kemanusiaan harus segera didistribusikan, dan rundingan perdamaian harus segera dilaksanakan,” katanya.

Ketua Pelaksana R20 ISORA, Ahmad Ginanjar Sya’ban, menyebutkan bahwa sekitar 150 partisipan dari dalam dan luar negeri hadir dalam forum ini, termasuk 30 pembicara dari luar negeri yang mewakili berbagai wilayah seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN.

Forum R20 ISORA bertujuan menjadi platform untuk menyuarakan perdamaian dan toleransi secara internasional. Acara ini diharapkan menjadi wadah bagi tokoh agama, pemimpin masyarakat, dan akademisi untuk berbagi gagasan dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.

R20 ISORA juga menjadi tonggak penting dalam upaya PBNU untuk memperkuat peran agama dalam mendorong perdamaian global. Para pemimpin agama yang tergabung dalam jaringan R20 bersepakat untuk mengadakan agenda konkrit dalam menyelesaikan konflik di Gaza secepat mungkin.

Forum ini terbagi menjadi lima sesi, termasuk sesi pembukaan pleno, sesi pleno kedua dan ketiga, sesi kesimpulan, serta sesi ramah tamah dan makan malam.

Sumber: Inilah.com