Gunung Ili Lewotolok Luncurkan Lava Sejauh 2 Kilometer

Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan lava yang keluar dari kawah dan mengalir  sejauh 2 kilometer. Aktivitas ini terpantau melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) seiring dengan peningkatan aktivitas pada gunung berapi aktif tersebut.

“Aliran lava ke arah tenggara telah mencapai jarak sekitar 2 kilometer dari bibir kawah,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Selasa (27/2/2024).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan PVMBG, aliran lava baru muncul mengarah ke selatan dan tenggara sejauh lebih kurang 400 meter dari bibir kawah pada 15 Februari 2024.

Sepekan kemudian, pada 23 Februari 2024, aliran lava baru sudah mencapai jarak 1 kilometer ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan.

Hendra mengatakan saat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah.

“Potensi ancaman bahaya dari lontaran lava atau material pijar harus tetap diwaspadai yang sampai saat ini diperkirakan masih akan berada di dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok,” kata Hendra.

Pada 16-26 Februari 2024, PVMBG merekam 98 kali gempa letusan, 30 kali gempa guguran, 3.615 kali gempa hembusan, 98 kali gempa tremor non- harmonik, 54 kali gempa hybrid, 4 kali gempa vulkanik dangkal, 5 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tremor menurun, 4 kali gempa tektonik lokal, dan 3 kali gempa tektonik jauh.

PVMBG telah menaikkan status aktivitas Gunung Ili Lewotolok dari sebelumnya level II atau waspada menjadi level III atau siaga pada 27 Februari 2024, pukul 10.00 WITA.

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok. Bagi masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran lava dan awan panas dari bagian timur kawah.

Selain itu, masyarakat di sekitar gunung serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 4 kilometer dari pusat aktivitas, serta mewaspadai potensi ancaman guguran lava dan awan panas dari bagian selatan dan tenggara kawah.

“Masyarakat Desa Jontona agar diungsikan ke daerah yang lebih aman,” pungkasnya.

Sumber: Inilah.com