Pidato Jokowi di Rapim TNI-Polri Buka Mata Anak Muda soal Tantangan Ekonomi Global

Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Rabu (28/2/2024), Gen KAMI (Komunitas Aktivis Milenial Indonesia) menyatakan dukungan terhadap penjelasan presiden mengenai tantangan ekonomi global, konflik geopolitik, dan dampaknya bagi Indonesia. Pidato yang disampaikan di Cilangkap, Jakarta, ini dianggap memberikan gambaran komprehensif tentang situasi yang dihadapi bangsa Indonesia.

Ketua Umum Gen KAMI, Ilham Latupono, menyampaikan bahwa pidato Presiden Jokowi secara efektif menjelaskan tantangan yang telah berhasil diatasi dan yang akan dihadapi Indonesia ke depan. 

“Penjelasan Presiden harus ditangkap sebagai alarm waspada agar kita bergotong royong mengatasi ancaman krisis global,” ujar Ilham dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).

Ilham juga menekankan bahwa pidato Presiden menawarkan optimisme bahwa Indonesia mampu mengatasi ancaman eksternal dengan baik, menyoroti data ekonomi yang menunjukkan kinerja pemerintah yang positif. 

“Probabilitas Indonesia masuk ke jurang resesi sangat kecil, hanya 1,5 persen, ini kabar baik dibandingkan dengan kondisi ekonomi negara-negara maju,” tambahnya.

Di sisi lain, Gen KAMI menyayangkan adanya manuver kelompok tertentu yang mencoba merongrong persatuan bangsa dengan isu-isu kecurangan pemilu. Menanggapi hal ini, Ilham mengajak kaum muda, khususnya milenial dan generasi Z, untuk tidak mudah terprovokasi dan bersatu menjaga stabilitas politik serta persatuan bangsa.

“Anak muda harus jernih melihat situasi, jangan gampang terprovokasi. Kita harus belajar situasi global dan dalam negeri dari sumber yang tepercaya, karena sejatinya anak muda Indonesia adalah generasi yang cerdas,” katanya.

Presiden Jokowi dalam pidatonya menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti ketidakpastian ekonomi global dan konflik geopolitik yang berdampak pada inflasi pangan. Namun, Jokowi juga menggarisbawahi ketahanan ekonomi nasional yang cukup kokoh, dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 5,05 persen dan inflasi yang terkendali.

“Kita tahu ketidakpastian ekonomi masih belum jelas, masih belum pasti. Geopolitik dunia juga sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik di Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia,” ujar Presiden.

Jokowi juga meminta jajaran TNI-Polri untuk waspada dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam aspek pertahanan dan keamanan seperti perang siber dan penggunaan drone. Gen KAMI mendukung seruan presiden ini, menekankan pentingnya kewaspadaan dan adaptasi di tengah kompetisi global yang semakin kompleks.

Sumber: Inilah.com