Semangat Ramadan, 100 Napi Perempuan Pontianak Ikuti Program Khatam Alquran

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, R Tarbiati, mengatakan pihaknya memaksimalkan program pembinaan bagi para warga binaan selama bulan suci Ramadan dengan menggelar program khatam Alquran yang diikuti 100 orang narapidana.

“Di Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, semangat ibadah Ramadan warga binaan sangat tinggi, sehingga bisa melaksanakan program khatam Alquran,” ujar Tarbiati di Pontianak, Jumat (22/3/2024).

Ia menyebutkan, dari total 270 narapidana perempuan yang menjalani masa tahanan, sebanyak 100 narapidana perempuan dengan antusias mengikuti program khataman Alquran yang dimulai sejak hari pertama Ramadan hingga hari ke-15 puasa nanti.

Tarbiati menjelaskan, program khatam Alquran tersebut bukan sekadar rutinitas ibadah semata, melainkan juga merupakan salah satu bentuk pembinaan spiritual bagi para narapidana.

Program ini bertujuan memberikan pencerahan dan meningkatkan keimanan para narapidana, sehingga mereka dapat menghadapi masa tahanan dengan lebih positif dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan bekal keimanannya yang kuat.

“Sampai saat ini, di hari ke-11 Ramadan, telah tercatat sebanyak 60 narapidana perempuan berhasil menyelesaikan khatam Al quran,” tuturnya.

Proses khatam Alquran ini berlangsung dengan cepat, dengan sebagian narapidana perempuan mampu menyelesaikan dalam rentang waktu tiga hingga lima hari. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil menyelesaikan khataman hanya dalam satu hari.

“Program khatam Alquran ini akan berakhir pada hari ke-15 Ramadan, di mana mereka yang mampu menyelesaikan Alquran hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi,” ungkap Tarbiati.

Penghargaan tersebut diberikan dengan tujuan untuk memotivasi narapidana perempuan agar semakin bersemangat dan memperbaiki diri selama menjalani masa tahanan.

Dengan diadakannya program khatam Alquran ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi narapidana perempuan dalam menjalani masa tahanan mereka dan juga meningkatkan kualitas spiritualitas mereka selama bulan Ramadan.

“Semoga dengan kegiatan ini, para narapidana perempuan dapat meraih pencerahan dan kekuatan spiritual yang dapat membimbing mereka menuju perubahan positif dan pemulihan diri yang sesungguhnya,” tuturnya.

Sumber: Inilah.com