Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, Polda Metro Jaya telah menerima laporan dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat Anthony Norman Lianto terhadap WS (29).
“Tanggal 10 Januari 2024 Polda Metro Jaya menerima laporan dugaan tindak pidana kekerasan seksual. pelapor nya saudari WS (29) yang dilaporkan adalah saudara ANL,” kata Ade di Polda Metro, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Ade mengatakan, laporan tersebut akan segera dilakukan pendalaman oleh penyidik. “Sedang dilakukan pendalaman oleh penyidik. mohon waktu penyidik masih bekerja,” ujar Ade.
Diketahui, perempuan asal Solo, Jawa Tengah berinisial W berkenalan dengan Anthony ketika hendak melamar sebagai buzzer PSI. W mengaku saat itu sangat membutuhkan pekerjaan untuk melanjutkan kehidupan di perantauan. Ia semakin tertarik untuk bergabung karena PSI yang dikenal sebagai partai anak muda.
“Tanggal 29 November saya disuruh datang untuk ke Kopdarwil PSI dan di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas,” tutur W ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).
Pada 5 Desember 2023, malam. W diminta datang oleh Anthony Norman Lianto ke kantor DPD PSI Jakarta Barat. “Tapi pada saat saya datang ke sana sepi gak ada orang gak ada siapa-siapa,” kata dia.
Selang beberapa jam, W dihubungi oleh Norman untuk mengajaknya makan malam. Norman meminta W untuk keluar dari kantor DPD dan diturunkan di Indomaret dengan dalih diminta mencari makan terlebih dahulu.
“Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya,” ujar W.
Di rumah pelaku itulah, W mengaku dirudapaksa dengan penuh paksaan oleh Norman. Parahnya, aat kejadian itu W sedang dalam kondisi manstruasi, usai melampiaskan hasrat, Norman mengunci W di dalam kamarnya hingga pagi harinya.
W sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut. Ia menduga Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancam korban agar tak melaporkan rudapaksa tersebut.
“Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya,” kata dia.
Leave a Reply
Lihat Komentar