Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga mengajak seluruh pihak membangun citra positif produk hilirisasi sawit.
“Saat ini minyak sawit menghadapi imej dan citra yang perlu ditingkatkan di mata masyarakat. Padahal, komoditas ini juga melibatkan petani dan koperasi di dalamnya, jadi tidak benar apabila kelapa sawit diidentikkan dengan konglomerasi,” kata Sahat, Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
Sahat mengatakan, produk hilir sawit telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, energi, dan oleokimia.
“Saat bulan Ramadhan dan Idulfitri, minyak sawit banyak digunakan dan posisinya sulit digantikan oleh minyak nabati lain,” kata dia.
Menurutnya, masyarakat masih banyak yang tidak tahu bahwa produk turunan dari minyak sawit, cukup banyak. Selama ini, masyakat tahunya hanya minyak goreng. Padahal, cukup banyak produk yang berbahan baku sawit. Mulai sabun, shampo, deterjen hingga margarin.
Dijelaskan Sahat, keunggulan sawit tidak terlepas dari kebijakan hilirisasi yang meningkatkan jumlah produk turunan dari 54 jenis di tahun 2007 meningkat ke 179 jenis pada 2023, bahkan kesempatan produk turunan sawit masih terbuka luas untuk dikembangkan.
Saat Ramadan 1445 Hijriah, GMNI, APROBI dan APOLIN bersama Forum Wartawan Kementerian Pertanian (Forwatan) mensosialisasikan manfaat sawit untuk kehidupan.
Dalam kegiatan, ketiga asosiasi hilir sawit itu menyerahkan ribuan paket bantuan ke panti asuhan, pondok pesantren, masjid di kawasan Jakarta, Bogor, dan Depok.
Ketua Forwatan, Yuwono Nugroho mengatakan, aksi ini dapat terlaksana berkat dukungan APROBI, GIMNI, dan APOLIN.
“Harapan kami, kerja sama yang berjalan baik ini antara GIMNI, APROBI, dan APOLIN bersama Forum Wartawan Pertanian dapat terus berlanjut ke depannya. Karena kegiatan ini juga disertakan mempromosikan aspek positif sawit kepada masyarakat,” urai Yuwono yang akrab dipanggil Ibnu.
Sekjen Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Ernest Gunawan sangat mendukung kegiatan sosial tahunan Forwatan yang sudah berumur 3 tahun.”Melalui kegiatan ini, pemangku kepentingan sawit dapat melakukan promosi sisi positif sawit termasuk peranan biodiesel untuk mewujudkan kemandirian energi nasional,” kata Ernest.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Norman Wibowo mengatakan, kolaborasi antara asosiasi hilir sawit dengan media sangatlah penting agar sawit tidak selalu dipojokkan dengan isu dan informasi negatif di dalam negeri.
Pengurus Yayasan Al Mukhlisin Cibubur, Ustaz Bambang Sundawa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan bakti sosial Forwatan ini. Yayasan ini rutin mendapat bantuan dalam 3 tahun ini.
“Kami ucapkan terima kasih kepada bapak-bapak di Forwatan. Kita apresiasi setinggi-tingginya kepada asosiasi sawit lain seperti GIMNI, APOLIN, dan APROBI yang turut mendukung kegiatan sosial ini,” kata dia.
Sedangkan Ustaz Yuduf selaku Pengurus Yayasan Nurul Huda, mengakui bahwa bantuan ini sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak yatim piatu yang bernaung di yayasannya.
”Harapan kami bahwa sawit membawa manfaat dan keberkahan bagi bangsa Indonesia, karena produk-produknya digunakan seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.