Market

Menlu Bosnia Minta Indonesia Bangun Pabrik Mie Instan di Negara Balkan

Selasa, 14 Jun 2022 – 11:29 WIB

Menlu Bosnia Minta Indonesia Bangun Pabrik Mie Instan di Negaranya - inilah.com

Pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menlu Bosnia dan Herzegovina Y.M. Bisera Turkovic di Jakarta, Senin (13/6/2022). Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Indonesia dan Bosnia sepakat mendorong kerja sama ekonomi yang lebih intensif. Begitu juga dengan pemanfaatan potensi perdagangan dan investasi kedua negara. Salah satunya, pembangunan pabrik mie instan di salah satu negara semenanjung Balkan itu.

Demikian terungkap dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Y.M. Bisera Turkovic, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (13/6/2022).

“Bosnia dan Herzegovina terbuka dan mendukung masuknya komoditi minyak sawit asal Indonesia serta menawarkan Indonesia untuk berinvestasi di sektor produk makanan di Bosnia dan Herzegovina,” kata Menlu Turkovic.

Sejauh ini, terdapat pabrik mie instan Indomie di wilayah Serbia. “Untuk itu, Pemerintah Bosnia dan Herzegovina menawarkan agar pabrik yang sama dapat buka di wilayah Bosnia dan Herzegovina,” ujarnya.

Menlu Turkovic juga menyampaikan, kerja sama antar kamar dagang dan industri (Kadin) kedua negara dapat membantu untuk mendorong upaya peningkatan kerja sama ekonomi yang terus dilakukan oleh kedua pemerintah.

Menlu Bosnia Minta RI Bangun Pabrik Mie Instan di Negaranya - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Menanggapi pernyataan Menlu Turkovic, Menko Airlangga menyampaikan dukungannya untuk meningkatkan kerja sama di sektor industri pertahanan, business-to-business, hingga kerja sama hospitality.

“Pelaku bisnis antar kedua negara penting untuk saling mengunjungi negara satu sama lain. Indonesia percaya bahwa kedekatan historis serta hubungan bilateral yang baik antara kedua negara sejak puluhan tahun yang lalu dapat pula dimanfaatkan sebagai modal dasar bagi setiap langkah strategis dalam rangka eksplorasi lebih lanjut setiap potensi kerja sama antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina,” kata Menko Airlangga.

Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina memiliki potensi yang besar dalam aspek perdagangan. Nilai perdagangan antara kedua negara pada tahun 2021 tercatat US$1,85 juta.

Saat ini, komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Bosnia adalah cocoa powder (US$188 ribu), musical instruments (US$45 ribu), dan telephones sets (US$44 ribu).

Sedangkan komoditi impor utama Indonesia dari Bosnia adalah centrifuges (US$439 ribu), footwear with outers and uppers of rubber (US$226 ribu), dan footwear with uppers other than rubber (US$95 ribu).

Urgensi Direct Connection Jakarta-Sarajevo

Salah satu tantangan dari upaya penguatan kerja sama bidang ekonomi antara kedua negara adalah hambatan logistik untuk melakukan perdagangan langsung dengan Bosnia dan Herzegovina. Hambatan tersebut disebabkan oleh kondisi geografi Bosnia dan Herzegovina serta ketergantungan pada pelabuhan negara tetangga untuk arus keluar masuk barang.

Menlu Bosnia Minta RI Bangun Pabrik Mie Instan di Negaranya - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Menlu Turkovic pada kesempatan tersebut mengusulkan agar kedua pihak mulai membahas secara intensif terkait pembentukan direct connection dari Jakarta ke Sarajevo, begitu juga sebaliknya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga dan Menlu Turkovic juga membahas terkait kondisi terkini dari dampak konflik di Ukraina, khususnya untuk Kawasan Balkan Barat.

Kedua Menteri mendiskusikan terkait energy security dan food security yang saat ini menjadi perhatian banyak negara di dunia. Menlu Turkovic menyampaikan bahwa untuk saat ini negaranya tidak mengimpor banyak gandum dari Ukraina, sehingga bisa dipastikan imbas buruk dari konflik di sektor pangan kecil kemungkinan terjadi.

Pada akhir pertemuan, Menlu Turkovic juga menginformasikan bahwa salah satu fokus dari pihak Bosnia adalah meningkatkan kerja sama di bidang militer/pertahanan dengan Indonesia, khususnya dengan PT Pindad.

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi P. Pambudi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Bosnia dan Herzegovina Roem Kono, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika, dan Timur Tengah Fajar Wirawan Harijo. Sementara Menlu Bisera Turkovic didampingi oleh Chief of Cabinet Denis Hadžović, Minister-Counselor Šaban Forić, Advisor of the Cabinet Samir Karić, serta Duta Besar Bosnia dan Herzegovina untuk RI Mehmed Halilović.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button