Berhati-hatilah dengan ‘bucin’ Anda pada gorengan! Dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, seorang ahli gizi klinik lulusan Universitas Diponegoro, memberikan peringatan yang mungkin sedikit mengganggu pencinta gorengan yang biasa disantap bersama. Menurutnya, kenaikan berat badan Anda mungkin bukan karena teman Anda, tapi karena konsumsi gorengan Anda yang berlebihan!
“Kalau berat badan mulai naik, ya bisa jadi itu tanda ‘gorengan alert’! Ingat, gorengan itu tidak hanya kaya karbohidrat, tapi juga penuh dengan minyak,” ungkap Dr. Yohan pada sebuah perbincangan di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Ia menambahkan bahwa kalori dalam minyak hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding karbohidrat dan protein. Satu gram karbohidrat dan protein hanya empat kalori, sedangkan minyak mencapai sembilan kalori.
Tapi itu bukan satu-satunya masalah. Dr. Yohan juga mengungkap bahwa konsumsi gorengan berlebih tidak hanya bikin celana Anda sempit, tapi juga bisa mengundang tamu tidak diundang seperti kolesterol, diabetes, dan hipertensi.”Gorengan itu seperti undangan terbuka untuk masalah metabolik,” ungkapnya.
Untuk LDL atau kolesterol jahat yang suka bersembunyi tanpa gejala, Dr. Yohan menyarankan pemeriksaan laboratorium.
“Kolesterol itu ibarat musuh dalam selimut, tidak terlihat tapi berbahaya,” ujarnya. Jadi, jika LDL Anda tinggi, bisa jadi itu adalah sinyal bahwa Anda terlalu banyak mengonsumsi lemak yang tidak sehat.
Menariknya, studi yang dipublikasikan oleh Reuters pada tahun 2020 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan konsumsi minyak goreng tertinggi. Menurut Dr. Yohan, ini beriringan dengan peningkatan kasus kesehatan seperti hipertensi, kolesterol, dan asam urat. “Minyak goreng itu seperti pacar yang buruk, kadang kita butuh, tapi tidak boleh terlalu banyak,” canda beliau.
Dalam minyak goreng ada lemak jenuh dan tak jenuh, dan yang sehat adalah yang mengandung lebih banyak lemak tak jenuh.
Dr. Yohan mengingatkan, “Lemak jenuh itu kayak teman yang membawa masalah, bisa meningkatkan LDL dan risiko penyakit jantung. Jadi, lebih baik berteman dengan lemak tak jenuh!”
Leave a Reply
Lihat Komentar