Disebut Cuma Jual Gimik oleh Kubu AMIN, Prabowo: Pelajari Gagasan Saya

Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto merespons pernyataan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) soal gimik joget ‘gemoy’. Prabowo menegaskan tidak ada yang salah dengan hal tersebut. “Kalau ada gagasan tapi mau joget enggak boleh?” ujar Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (8/12/2023).

Dia mengatakan, meskipun dirinya sering joget namun dia memiliki gagasan. Oleh karena itu, dia meminta untuk kubu AMIN mempelajari gagasannya. “Boleh sih ya, gagasan gue boleh enggak? Tolong pelajari gagasan saya, pelajari dong jangan komentar tanpa di pelajari,” katanya.

Prabowo pun ogah berbicara lebih lanjut mengenai hal tersebut. Dia mengatakan tidak merasa tersindir oleh kubu AMIN. “Terserah deh,” pungkasnya.

Sebelumnya, jubir capres Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena bersuara soal gimik bagi-bagi susu hingga joget ‘gemoy’ pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, Anies dan Muhaimin Iskandar tak akan melakukan hal serupa, ingin mengedepankan gagasan.

“Kalau kita sih kembali ya mendorong bahwa waktu yang singkat 75 hari ini harus kita kedepankan bagaimana kita bertarung ide gagasan, program kerja, bukan ke gimik-gimik tarian kek, atau bagi-bagi susu atau bagi makanan,” kata Billy di Posko Timnas AMIN, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023).

Dia menilai, pemimpin penting untuk menyampaikan ide dan gagasannya sehingga bisa mencerdaskan publik. “Bahwa ada hal yang diperbolehkan dan ada hal yang tidak diperbolehkan,” kata Billy.

Kendati demikian, Billy menghargai cara dan strategi yang dilakukan masing-masing capres-cawapres. “Kami melihat, kita menghargai semua proses yang dilakukan atau semua strategi yang dilakukan masing-masing Paslon. Dan kami sih nggak ingin meniru hal tersebut ataupun enggak ingin terlibat lebih jauh dalam politik itu,” ujar dia menegaskan.

Billy juga berharap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dapat menindak dengan adil, jika terdapat capres dan cawapres melakukan pelanggaran. “Biarlah Bawaslu yang menilai apakah itu pantas. Selain pantas apakah hal itu diperbolehkan,” ujar Billy menambahkan.

Sumber: Inilah.com