Pertanyaan Ganjar ke Prabowo saat Debat Dianggap Mewakili Aspirasi Aktivis 98

Pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tentang loksi makam 13 korban penculikan 1998, dinilai oleh Aktivis 98 telah mewakili aspirasi dari para aktivis dan keluarga korban.

Sikap Ganjar ini pun direspons Aktivis 98 dengan menggelar jumpa pers bertajuk Indonesia Darurat Pelanggaran HAM. “Kami mengapresiasi pertanyaan pak Ganjar kepada pak Prabowo saat debat Capres di KPU RI Selasa kemarin. Itu sangat mewakili keresahan para aktivis dan keluarga korban penculikan selama ini,” ujar Firman Tendry, salah satu perwakilan Aktivis 98 dalam jumpa Pers di Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Ia menyebut Indonesia saat ini memasuki episode ‘Darurat Pelanggaran HAM Berat’. Sebab, banyak kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini tidak pernah diadili dan diungkap.

Firman menegaskan, dirinya bersama dengan aktivis 98 lainnya masih tegak lurus dengan cita-cita Reformasi 98 dalam mengungkap kebenaran. Karena hal ini merupakan peristiwa kejahatan yang menyangkut dengan kemanusiaan.

Aktivis 98 turut menyampaikan terima kasih kepada mantan Gubernur Jawa Tengah itu. Pernyataan Ganjar dinilai penting dan harus ada tindak lanjut. “Karena sudah menjadi Notoire Feiten Notorious yang berarti setiap hal yang sudah umum diketahui dan tidak perlu dibuktikan lagi,” kata Firman.

Firman juga mendesak pemerintah membentuk pengadilan HAM (ad hoc). Langkah ini dinilai penting untuk mengungkap kasus-kasus penculikan dan penghilangan aktivis pada tahun 1997-1998. Ia mendesak agar segera menyeret para pelakunya ke penjara. Terpenting aktor utama yang mendalangi semua kasus pelanggaran HAM.

“Kami akan segera membentuk tim gabungan untuk mencari dan menemukan makam atau kuburan dari kawan-kawan aktivis yang telah diculik, dihilangkan paksa serta dibunuh secara kejam,” katanya.

Sumber: Inilah.com