Pemilik Maktour Travel Ungkap Alasan Tak Hadiri Pemeriksaan KPK


Pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyhur mengungkap alasan tidak menghadiri pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Fuad membantah kalau disebut mangkir pada pemeriksaan Selasa (14/5). Sebab tidak ada surat resmi dari komisi rasuah yang ia terima, melainkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp pada Senin (13/5/2024).

Bagi dia, WhatsApp (WA) bukanlah surat resmi yang bisa dipercaya.

“Kami tidak pernah mendapatkan surat resmi cuma ada WA Itu pun WA tanggal 13 Mei, tanggal 13 Mei disuruh menghadap tanggal 14 Mei. Kami orang awam saja, apa iya ini hari dipanggil besok sudah harus ini?,” kata Fuad ketika berbincang dengan Inilah.com, di Kantor Travel Maktour, di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024).

Sebaliknya, Fuad sempat khawatir pesan WA itu sebagai tindak pidana penipuan atau “prank” dari pihak tertentu. Pasalnya, ia sering dihubungi sejumlah oknum yang mengaku dari lembaga pemberantasan korupsi tersebut.

“Kenapa saya tidak datang? karena sebelumnya banyak pihak-pihak yang telah menelpon saya ingin bertemu dengan saya mengatasnamakan KPK. Jadi saya jujur-jujur ragu malahan bicara, “oh ada begini-begini kita ketemu pak, tidak usah ada yang tau”. Saya pikir ini mau di prank apa semua, mau di kerjain,” jelasnya.

Fuad semakin bingung sebab surat pemeriksaan mengharuskannya menghadiri pemeriksaan KPK di kota Makassar, bukan di Jakarta. Dengan waktu informasi pemanggilan cuma sehari,  tidak mungkin dirinya memenuhi pemanggilan itu.

“Saya dari tahun 80an sudah tinggal di Jakarta. Kasusnya di Jakarta kok diminta keterangan di Makassar,” ucapnya.

Pemilik Maktour Travel ini berjanji bakal kooperatif bakal menghadiri pemanggilan KPK ke depannya.

Namun ia mengingatkan lembaga antikorupsi, pihak jasa travel Maktour dalam beberapa minggu ke depan disibukkan dengan pelayanan ibadah haji ke Arab Saudi.

“Saya minta KPK tolong mengerti bahwa ada kita sudah mau menghadapi persiapan haji. Dalam hari dekat ini seluruh staf-staf Maktour itu sudah persiapan untuk menghadapi haji. Itu akan kita berada di Saudi Arabia satu bulan setengah hingga dua bulan,” tuturnya.

“Jangan bilang pihak kami  tidak disiplin, mangkir, tidak kooperatif. Insya Allah, kami sebagai warga negara yang sangat baik, sangat siap untuk membantu pemerintah,” sambungnya.

Ia menambahkan, belum mendapatkan jadwal pemanggilan ulang kedua oleh tim penyidik KPK.

“Sampai hari ini belum ada (surat resmi pemanggilan kedua oleh KPK),” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, kasus TPPU SYL masih dalam proses penyidikan KPK. Maktour Travel pun dipanggil tim penyidik untuk melengkapi berkas perkara aliran dana SYL tersebut.