Kader PDI Perjuangan sekaligus Calon Wali Kota Semarang petahana, Hevearita Gunaryanti Rahayu kembalikan formulir pendaftaran Pilkada 2024 ke DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Semarang, Sabtu (18/5/2024).
Ditemani sang suami, Alwin Basri yang juga Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu, juga dikawal ratusan pendukungnya dari berbagai kelompok relawan.
Mereka membawa gunungan hasil bumi serta replika banteng. Tak lupa, iring-iringan Barongsai manambah semarak momentum tersebut.
Kedatangan Mbak Ita disambut Wakil Ketua DPC PDIP Kota Semarang, I Gede Ananta dan sejumlah pengurus teras. Termasuk pula kader PDI Perjuangan lain, seperti Samuel Wattimena, Trifena Weyatin Soehendro, dan Dyah Ratna Harimurti.
“Alhamdulillah saya mengembalikan berkas formulir calon wali kota di DPC PDI Perjuangan, bersama suami, dan seluruh dukungan yang luar biasa hari ini,” kata Mbak Ita, dikutip dari Inilahjateng.com.
Tak hanya menyerahkan formulir pendaftaran calwalkot Semarang, Mbak Ita juga memberikan sebendel berkas tentang visi-misi pembangunan jangka panjang.
Menurutnya berkas-berkas tentang pemajuan Kota Semarang itu sesuai dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Badan Perencanaan Nasional (Bapenas). Termasuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Begitu pula rencana bulat yang menjadikan Semarang sebagai kota metropolitan, layak anak, hingga maju dan berkelanjutan. Semua itu telah menjadi visi misinya untuk memimpin Kota Semarang lima tahun ke depan.
“Semua formulir juga sudah saya isi, apa yang harus dilakukan, apa yang menjadi tugas partai, semua sudah tertuang. Visi misi sudah saya sampaikan, apalagi saya incumbent jadi sudah tahu apa yang mesti dilakukan sampai 2045,” katanya.
Meski begitu, dia mengakui, masih banyak pekerjaan rumah atau PR yang harus dituntaskan. Demi memajukan Kota Semarang menjadi lebih baik lagi. Pihaknya juga berharap mendapatkan pasangan yang satu pemikiran, dan tujuan membangun Ibu Kota Jawa Tengah.
“Saya belum tahu untuk pasangan karena ini menunggu keputusan partai, tetapi kami berharap ke depannya menjadi partner yang baik,” tuturnya.
Kata Mbak Ita, adalah dorongan untuk turun ke bawah seperti ajaran Presiden pertama Indonesia Soekarno. Termasuk dedikasi seorang pemimpin adalah berdasar pada rakyatnya.
Hal itu juga sesuai dengan rangkaian menuju Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan yang mengambil semangat dari Api Abadi Mrapen Grobogan.
“Ini menjadi semangat karena Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam, semangat ini yang mendorong kita bersama-sama dengan masyarakat menjadikan Semarang maju dan lebih hebat,” ujarnya.