Tokoh Pers Nasional Wafat, Prof Salim Said: Wartawan Bisa Jadi Apa Saja


Seluruh pelaku pers berkabung malam ini. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berduka atas meninggalnya tokoh pers nasional, Prof Salim Said.

Tokoh perfilman nasional sekaligus cendekiawan itu, menghembuskan nafas terakhir di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Sabtu malam sekitar pukul 19.33 WIB.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun mengatakan, Salim Said merupakan teladan bagi insan pers di tanah air. Meninggalkan Salim Said menjadi kehilangan besar bagi insan pers se-Indonesia.

“PWI Pusat sangat berduka atas wafatnya Prof. Salim Said, seorang wartawan di Majalah Tempo yang belakangan lebih dikenal sebagai intelektual,” kata Hendry, dikutip dari Antara, Sabtu (18/5/2024).

“Kita kehilangan tokoh pers besar yang semakin jarang tampak padahal dunia pers membutuhkan keteladanan seperti Prof. Salim Said yang produktif dengan karya yang bermutu dan tidak pernah takut menyatakan kebenaran,” tambahnya.

Hendry melanjutkan, Prof Salim Said juga menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Semasa hidup, Prof Salim Said pernah bertugas sebagai duta besar RI untuk Republik Ceko pada 2006–2010, kemudian menjadi anggota MPR RI pada 1998–1999.

Tidak hanya itu, Prof. Salim Said juga aktif mengajar di kampus-kampus ternama Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Hendry menilai Indonesia punya dua tokoh pers yang serbabisa, yaitu Adam Malik yang jabatan tertingginya merupakan Wakil Presiden RI, dan Salim Said.

“Beliau mengatakan, wartawan dapat menjadi apa saja karena salah satu kuncinya terus belajar, otodidak maupun lewat jalur formal di kampus,” kata dia.

Prof Salim Said mengembuskan napas terakhirnya di RSCM pada usia 80 tahun. Jasadnya, menurut sumber dari keluarga, bakal disemayamkan malam ini di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur.

Jasad almarhum, menurut sumber yang sama, rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu siang (19/5/2024).