Survei OJK Sampaikan Kabar Baik untuk Industri Properti


Survei Orientasi Bisnis Perbankan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati adanya pertumbuhan positif dari industri real estat dan properti di Indonesia.

“Industri real estat dan properti di Indonesia pada 2024, diyakini akan tumbuh positif, seiring permintaan yang terjaga di tengah perbaikan daya beli,” kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Dari survei tersebut, kata Aman, diperoleh informasi mengenai dampak permasalahan sektor properti dan real estat di beberapa negara bagi bank-bank di Indonesia. Diyakini tidak akan memberikan dampak signifikan baik langsung maupun tidak langsung.

Aman menuturkan, survei yang melibatkan 95 bank sebagai responden itu, menunjukkan optimisme kenaikan pertumbuhan kredit pada triwulan II-2024.

Didorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi domestik yang membaik setelah Pemilu 2024, Hari Raya Idulfitri, dan banyaknya hari libur sepanjang April hingga Juni 2024 yang mendorong konsumsi, serta terjaganya daya beli.

Dari sisi penghimpunan dana, responden memperkirakan bahwa pada triwulan II-2024, dana pihak ketiga (DPK) juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik, usaha bank memperoleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan adanya dana pemerintah yang masuk pada bank daerah.

Pihak OJK, kata dia, menghimpun informasi terkait prospek penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diyakini masih akan tumbuh, meskipun sempat melambat di awal 2024.

“Dipengaruhi situasi politik yang belum menentu, sehingga membuat nasabah cenderung wait and see serta menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor,” ungkapnya.

Hal yang mendasari keyakinan mayoritas bahwa prospek pertumbuhan KKB ke depan cukup tinggi antara lain dikarenakan potensi pasar otomotif di Indonesia yang masih sangat besar didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Hal tersebut diyakini akan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat yang mana akan berdampak juga terhadap penjualan kendaraan bermotor.