Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu, akhirnya bersiap kembali ke arena kompetisi setelah kurang lebih enam bulan menepi.
Apri, sapaan akrabnya, dijadwalkan kembali berduet dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti di dua turnamen terdekat, Orleans Masters 2025 (4-9 Maret) dan All England 2025 (11-16 Maret).
Kesempatan untuk kembali bertanding menjadi momen emosional bagi Apri, yang sudah absen sejak Olimpiade Paris 2024. Ia mengaku sangat antusias sekaligus bersyukur bisa kembali merasakan atmosfer kompetisi.
“Iya, akhirnya aku tanding lagi. Kemarin sempat emosional juga pas Mbak Nitya (Nitya Krishinda Maheswari) bilang aku bakal main di sini. Kami ngobrol berdua, terus aku merasa, Alhamdulillah ini sudah jalannya, aku dikasih kesempatan lagi,” ujar Apriyani kepada awak media di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2025).
Bagi Apri, momen kembali ke lapangan bukan soal pembuktian kepada orang lain, tetapi kepada dirinya sendiri.
“Aku excited banget, tapi aku juga harus mengontrol semuanya. Ini momen aku untuk mulai lagi, buat nunjukin sesuatu. Tapi yang aku tunjukin bukan ke orang lain, melainkan ke diri sendiri. Aku ingin membuktikan bahwa aku masih bisa memberikan yang terbaik,” tambahnya.
Meski begitu, Apriyani menegaskan bahwa comeback ini juga menjadi kesempatan untuk membayar kepercayaan orang-orang yang tetap mendukungnya selama masa pemulihan.
“Jadi ada hal-hal yang emosional, yang mungkin aku rasain, masih ada yang percaya, masih ada yang percaya sama aku. Jadi sekiranya aku bisa memberikan yang terbaik, iya, ya itu aja sih,” tuturnya.
Menjaga Mentalitas dan Koneksi dengan Kompetisi
Absen selama setengah tahun bukan perkara mudah bagi peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu. Apri mengakui bahwa menjaga kondisi mental dan tetap terhubung dengan ketatnya kompetisi menjadi tantangan tersendiri.
“Enggak gampang sih, benar. Salah satu caranya ya dengan terus memantau permainan ganda putri dunia. Setiap ada pertandingan, aku selalu nonton video mereka,” ungkapnya.
Selama menepi, mantan pasangan Greysia Polii ini tetap memantau langsung perkembangan kekuatan lawan-lawan utama, termasuk pasangan tangguh dari Korea Selatan dan China.
“Aku lihat permainan mereka sekarang seperti apa, contohnya Lee So Hee. Jadi aku selalu monitor, mungkin mereka dari pertandingan, jadi aku tahu kelebihan dan kekurangannya juga. Terus memang balik lagi, aku biasain di latihan sih, aku biasain di latihan,” tuturnya.
Kini, dengan Orleans Masters dan All England di depan mata, Apriyani siap kembali bersaing di level tertinggi demi membawa kejayaan bagi Indonesia di pentas bulu tangkis dunia.