AC Milan mengalami malam yang mengecewakan pada perayaan 125 tahun berdirinya klub mereka. Pertandingan melawan Genoa di Stadio San Siro, Senin (16/12) dini hari WIB berakhir dengan hasil imbang tanpa gol, memicu kekecewaan mendalam di antara para pendukung setia Rossoneri.
Performa Milan di Bawah Ekspektasi
Meski tampil mengenakan jersey edisi spesial dan diiringi parade legenda klub, performa Milan di lapangan tidak mampu mengimbangi atmosfer selebrasi. Peluang-peluang emas, termasuk tendangan Alvaro Morata yang membentur mistar gawang di babak kedua, gagal dikonversi menjadi gol.
![Alvaro-Morata-Milan-1024x646.jpg](https://i1.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/12/Alvaro_Morata_Milan_1024x646_298f19dcbd.jpg)
Paulo Fonseca, yang sebelumnya mengambil tindakan tegas setelah kekalahan di Liga Champions, melakukan rotasi signifikan. Pemain muda Mattia Liberali menjalani debut Serie A, sementara Alvaro Morata dan Ruben Loftus-Cheek tidak berada dalam kondisi 100%. Di sisi lain, Genoa di bawah asuhan Patrick Vieira menunjukkan pertahanan kokoh, memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka.
Sorotan Aksi dan Momen Krusial
- Babak Pertama: Milan mengancam melalui Emerson Royal dan Samuel Chukwueze, namun gagal memanfaatkan peluang emas. Genoa hampir mencuri gol melalui serangan balik tajam.
- Babak Kedua: Morata masuk sebagai pemain pengganti dan langsung menciptakan ancaman, termasuk peluang emas yang berakhir dengan bola menghantam mistar. Di menit-menit akhir, Mike Maignan nyaris melakukan blunder fatal akibat back-pass Malick Thiaw.
Protes Fans di Malam Spesial
Di luar lapangan, kemarahan fans Milan menjadi sorotan utama. Para pendukung di Curva Sud melontarkan kritik keras kepada pemain, pelatih Paulo Fonseca, dan terutama pemilik klub Gerry Cardinale yang absen dari stadion.
Salah satu banner menyindir hilangnya identitas klub:
“Kami menghormati para juara kami, simbol dari Milan yang tak lagi ada.”
![milan-125-polemica-1200x675.jpg](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/12/milan_125_polemica_1200x675_81bee6d3f8.jpg)
Di akhir pertandingan, chant seperti “Kami bukan orang Amerika” menggema, menunjukkan kekecewaan fans terhadap kepemilikan klub yang dianggap kurang memahami nilai-nilai tradisional Milan.
Situasi Klasemen
Hasil ini membuat Milan tertahan di posisi delapan klasemen dengan selisih 14 poin dari pemuncak tabel Atalanta.
Lebih buruk lagi, mereka kini tertinggal dua poin di belakang Bologna, tim yang sama-sama baru memainkan 15 pertandingan.
Fonseca di Bawah Tekanan
Dengan performa yang belum membaik dan sorotan tajam dari fans, Fonseca harus segera menemukan solusi untuk mengangkat performa timnya.
Milan dijadwalkan menghadapi jadwal padat menjelang akhir tahun, yang akan menjadi ujian berat untuk membalikkan situasi.