Aksi unjuk rasa yang dilakukan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di kediaman pribadi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Rabu (16/4/2025), berlangsung aman dan tertib.
Polresta Solo turun langsung melakukan pengamanan dengan pendekatan humanis, dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta/Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo.
Puluhan personel gabungan telah disiagakan sejak Rabu (16/4/2025) pagi, baik secara terbuka maupun tertutup, untuk mengantisipasi potensi gangguan selama aksi berlangsung.
“Kami pastikan pengamanan dilakukan secara profesional dan humanis. Setiap warga negara punya hak menyampaikan aspirasi, tugas kami memastikan situasi tetap aman dan damai,” ujar Catur seperti dikutip Inilahjateng, Rabu (16/4/2025).
Dalam aksi yang digelar di Jalan Kutai Utara No.1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo itu, massa TPUA berjumlah belasan orang datang berjalan kaki dengan tertib.
Setelah melakukan negosiasi, perwakilan massa diizinkan masuk ke rumah Jokowi untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Kapolresta Solo didampingi Wakapolresta AKBP Sigit, berinteraksi langsung dengan peserta aksi guna meredam potensi provokasi. Suasana pun tetap terkendali dan kondusif hingga massa membubarkan diri dengan tertib.
Pendekatan humanis yang diterapkan aparat Polresta Solo mendapat respons positif dari berbagai pihak. Baik peserta aksi maupun masyarakat sekitar mengapresiasi sikap tegas namun ramah dari kepolisian.
“Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga ketertiban dan melindungi hak seluruh masyarakat. Tak hanya mengamankan, kami juga menjaga suasana tetap sejuk,” tambah Catur.
Sebelum menggelar aksi di Solo, TPUA juga mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan tuntutan serupa yakni meminta klarifikasi keaslian ijazah Presiden Jokowi. Namun pihak kampus menolak menunjukkan dokumen karena alasan privasi akademik.
Aksi yang dilakukan di Solo menjadi lanjutan dari rangkaian protes tersebut, namun dengan pengawalan aparat yang solid, demonstrasi berlangsung damai tanpa insiden.