Market

Adaro Pasok Batu Bara ke PLN Sebanyak 3,2 Juta Ton

PT Adaro Energy Tbk. pasok batu bara ke PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero). Pasokan ini untuk memenuhi kebutuhan batu bara PLN.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan telah mendapatkan tambahan komitmen pasokan batu bara untuk bulan Januari 2022 sebesar 3,2 juta ton dari total rencana 5,1 juta ton.

Tambahan komitmen pasokan batu bara ini, menurut Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi  dari para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Pemerintah menegaskan bahwa kebutuhan batu bara untuk seluruh pembangkit listrik PLN merupakan kepentingan nasional yang harus terpenuhi oleh setiap pemegang IUP dan IUPK.

Hal ini sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan terkait dalam rangka digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, termasuk dalam hal ini pemenuhan energi primer untuk keandalan operasi PLN.

“PLN juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, pemilik IUP dan IUPK, serta semua pihak terkait atas dukungannya dalam mengamankan ketahanan energi nasional,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/1/2022).

Adaro Pasok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik PLN

Menurut Agung, PLN akan memprioritaskan penyaluran batu bara bagi pembangkit-pembangkit listrik dengan level Hari Operasi-nya (HOP) rendah.

“Pengiriman dan pembongkaran batu bara PLN telah dilakukan dengan cepat, efisien dan efektif untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” katanya.

Namun PLN menegaskan bahwa masa kritis ini belum terlewati. PLN menjalin koordinasi dengan Kementerian ESDM serta para pemangku kepentingan lainnya yang terkait rantai pasok batu bara. Hal ini demi mengamankan pasokan batu bara hingga mencapai minimal 20 HOP.

Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira mengatakan Adaro akan memasok batubara ke PLN untuk berkontribusi menjaga listrik tak padam.

Nadira mengatakan, sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik tentunya akan patuh dengan aturan yang berlaku. Termasuk peraturan mengenai Domestic Market Obligation (DMO).

“Mematuhi peraturan ketentuan DMO serta memenuhi kebutuhan dan pasokan batu bara untuk dalam negeri merupakan prioritas Adaro,” katanya.

Nadira menjelaskan, pada tahun 2021 DMO Adaro sekitar 11,1 juta ton. Realisasi penjualan domestik pada bulan Januari-Oktober 2021 sebesar 9,69 jt ton. Dengan tambahan penjualan di November & Desember 2021, maka estimasi total penjualan batu bara ke domestik untuk tahun 2021 adalah 26-27% dari total produksi (lebih dari yg disyaratkan).

“Adaro mendapatkan penugasan tambahan sebanyak 500.000 ton dan sudah bersepakat dengan Kementerian ESDM serta PLN untuk segera terpenuhi,” kata Nadira.

Adaro berharap dapat tetap bisa ikut mendukung ketahanan energi nasional. Hal ini sekaligus memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk royalti, pajak, tenaga kerja, CSR dan lain-lain.

Selama bulan Jan-Sep 2021, kontribusi Adaro terhadap Pemerintah RI melalui royalti dan pajak penghasilan mencapai AS$510 juta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button