News

AFP dan Reuters Soroti Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata dalam Demo 114

Dua kantor berita internasional, AFP dan Reuters, turut memberitakan aksi demonstrasi yang terjadi di depan gedung DPR/MPR Jakarta, Senin (11/4/2022).

Agence France-Presse atau AFP, sebuah kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Prancis, pada Senin malam, menerbitkan artikel berjudul ‘Indonesia police fire tear gas, water cannon at protesters’.

Dalam artikel tersebut, AFP menyoroti aksi polisi Indonesia yang mengerahkan gas air mata dan meriam air terhadap ribuan mahasiswa yang berdemo menentang perpanjangan batas masa jabatan presiden, setelah desas-desus beredar selama berminggu-minggu tentang potensi perubahan konstitusi negara.

AFP memberikan gambaran bahwa pemilu di Indonesia berikutnya telah dijadwalkan akan diadakan pada 2024 dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri karena Indonesia memberlakukan batasan dua masa jabatan pada presidennya.

Tetapi, para menteri senior dan beberapa partai politik pada bulan lalu disebut telah menyarankan pemilihan harus ditunda dan konstitusi diamandemen untuk memungkinkan presiden menjabat lebih dari dua periode.

Dilaporkan AFP, terlihat sekitar 2.000 mahasiswa berkumpul di depan gedung DPR untuk berdemonstrasi. Indonesia dikatakan telah menyaksikan demonstrasi serupa tumbuh di seluruh negeri dalam seminggu terakhir.

“Kami menuntut DPR tidak mengkhianati konstitusi dengan melakukan amandemen dan kami dengan tegas menolak penundaan Pemilu 2024,” tulis AFP, mengutip pernyataan koordinator demo Luthfi Yufrizal.

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa wartawan AFP yang berada di tempat kejadian menyaksikan polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Sementara itu, Reuters pada Senin malam menerbitkan artikel berjudul ‘Indonesia police fire tear gas to disperse protest at parliament’.

Kantor berita terbesar di dunia yang berkantor pusat di London, Inggris itu juga menyoroti sikap polisi yang menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan mahasiswa yang memprotes harga minyak goreng yang tinggi dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi yang diperdebatkan.

Disebutkan bahwa demonstrasi itu adalah salah satu dari beberapa aksi unjuk rasa yang terjadi bersamaan di seluruh Indonesia pada Senin, termasuk di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jakarta.

Reuters pun mencantumkan pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran terkait demonstrasi. Fadil mengatakan pada konferensi pers bahwa seorang dosen yang berpartisipasi dalam demonstrasi menderita luka ‘berat’ setelah kelompok ‘non-mahasiswa’ memukul dan menginjaknya. Namun, Kapolda tidak mengatakan mengapa kelompok itu menargetkan sang dosen. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button