Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa bersumpah bahwa negaranya tidak akan mengabaikan komitmen terhadap Palestina untuk menjamin hak mereka menentukan nasibnya sendiri.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, usai Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel mengambil ‘semua langkah sesuai kekuatannya’ untuk mencegah genosida di Gaza, Ramaphosa menyatakan harapannya bahwa putusan ICJ akan membuka solusi bagi krisis di wilayah kantong Palestina itu.
Ramaphosa mengatakan sejumlah pihak mengkritik Afsel lantaran mengadukan Israel ke ICJ di Den Haag. Akan tetapi, dia menegaskan, Afsel sebagai negara yang pernah mengalami apartheid tidak tahan berdiam diri dan menyaksikan kekejaman yang terjadi tanpa adanya tindakan.
Presiden Afsel itu menekankan pemerintahannya tidak akan menjadi penonton yang pasif saat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka menimpa negara lain.
Pada Jumat pekan lalu, ICJ juga memerintahkan Israel untuk mengambil tindakan segera dan efektif yang memungkinkan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza. Namun, pengadilan itu tidak mengeluarkan mandat soal gencatan senjata.
Pada 29 Desember 2023, Afsel mengajukan gugatan ke pengadilan tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu untuk meminta putusan pengadilan, dengan alasan bahwa serangan rezim di Gaza melanggar Konvensi Genosida.
Ramaphosa menggarisbawahi perlunya upaya bersama untuk mewujudkan gencatan senjata dan perundingan solusi permanen dengan dua negara hidup secara berdampingan.
“Aksi genosida tidak akan pernah lagi dilakukan tanpa hukuman,” katanya seraya menambahkan bahwa para pelaku harus bertanggung jawab.
Sebelumnya, Kemlu Afsel menyebutkan bahwa negaranya akan terus melakukan segala upaya untuk mempertahankan keberadaan rakyat Palestina sebagai sebuah kelompok.
“Hal ini untuk menghentikan semua aksi apartheid dan genosida terhadap rakyat Palestina, dan untuk bersama-sama mewujudkan hak kolektif mereka dalam menentukan nasibnya sendiri.”
“Seperti yang pernah dikatakan Nelson Mandela, ‘kebebasan kita tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina,” lanjut pernyataan Kemlu Afsel itu.
Leave a Reply
Lihat Komentar