Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong ekspor ke negara-negara tujuan anyar, alias non-tradisional. Ada banyak negara yang disasar yakni India, ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menerangkan, upaya mencari substitusi negara tujuan ekspor, merupakan salah satu arahan Presiden Jokowi kepada Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor Nasional yang dibentuk pada September 2023, melalui Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2023.
“Arahan presiden kepada Satgas Peningkatan Ekspor adalah melakukan substitusi negara-negara utama tujuan ekspor dengan menggarap pasar-pasar baru, pasar non tradisional, seperti ini India ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin,” kata mendag Zulhas, sapaan akrabnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Mendag Zulhas memaparkan, Satgas Peningkatan Ekspor Nasional juga ditugaskan untuk mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan Comprehensive Economic Partnership Agreement, khususnya IEU-CEPA.
Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah juga mendorong peningkatan daya saing, pengidentifikasian, serta pemetaan potensi produk-produk ekspor di Indonesia.
“Informasi mengenai peluang pasar harus betul dapat diakses eksportir Indonesia dan pastikan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) serta para atase perdagangan untuk digerakkan karena peran mereka sangat penting,” sambung Ketum PAN itu.
Dalam rapat tersebut, Mendag Zulhas memaparkan, total nilai ekspor sepanjang Januari-Oktober 2023, mencapai US$214,41 miliar. Atau setara Rp3.216,15 triliun (kurs Rp15.000/US$). Atau turun 12 persen ketimbang Januari-Oktober 2023, senilai US$244,06 miliar (Rp3.660,9 triliun).
Secara kumulatif, nilai ekspor nonmigas selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai US$201,2 miliar (Rp3.018 triliun). “Penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan dan lainnya sebesar 20,8 persen yang disumbang oleh menurunnya ekspor batu bara,” terang Mendag Zulhas.
Meskipun tengah mengalami tren penurunan, Mendag Zulhas menyebutkan Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi negara dengan kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor Indonesia. masing-masing angkanya 25,42 persen; 9,5 persen; dan 8,17 persen.
Leave a Reply
Lihat Komentar