Agar Rezeki Pariwisata Merata, Menteri Sandi Dorong Pembangunan Tol Bali Utara


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun rencana pembangunan tol Bali Utara. 

Sebelumnya, rencana pembangunan bandara Bali Utara menimbulkan kontroversi. Padahal, tujuan pembangunan tol dan bandara di Bali utara, sama-sama baiknya. Agar rezeki nomplok dari bisnis pariwisata tidak hanya terpusat di Bali selatan. 

“Untuk yang ke utara (Bali) ini juga sedang digagas,” ujarnya dalam jumpa pers mingguan yang digelar secara hybrid, Senin (19/8/2024).

Dia berharap, rencana pembangunan jalan tol di Bali Utara dapat masuk ke dalam proyek prioritas serta dapat terealisasikan dan dapat dimanfaatkan pada akhir 2029.

Lewat jalan tol, maka diharapkan kunjungan wisatawan tak hanya terfokus di Bali Selatan, tetapi juga dapat merambah ke kawasan lain termasuk Bali Utara yang juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik. “Kita harapnya bisa selesai pada akhir 2029,” ujarnya.

Ia menambahkan, kini pemerintah tengah memproses lelang ulang tol Gilimanuk-Mengwi untuk mencari investor serta operator.

Lelang ulang ini dilakukan karena ada beberapa hal yang belum tuntas soal pembiayaan proyek tol sepanjang 96,84 kilometer itu.

Pemprov Bali menyebutkan, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi saat ini masih menjalani proses lelang ulang untuk mencari investor sekaligus berfungsi sebagai operator.

“Sekarang berproses di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta.

Dia menjelaskan, saat ini, pemerintah menjadi pemrakarsa proyek tersebut (solicited) karena belum mendapatkan pendanaan.

Sebelumnya proyek tol yang rencananya memiliki panjang 96,84 kilometer itu unsolicited atau diprakarsai investor atau badan usaha.

Ia menyebutkan proses lelang ulang dilakukan karena ada beberapa indikator belum tuntas di antaranya terkait kesiapan investor membiayai proyek tol yang rencananya menjadi terpanjang di Bali. “Keberadaan tol tersebut penting salah satunya mendukung konektivitas logistik,” kata Gunarta.