Agar Tuai Respons Positif, Reshuffle Kabinet Harus Hadirkan Orang Baru Jangan Sekadar Geser Pos


Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyarankan Presiden Prabowo Subianto mengisi orang-orang baru ke dalam skuad ekonomi, jangan sekadar menggeser orang lama alias berganti pos kementerian semata.

“Saya rasa jika masih orang lama, maka pendekatannya juga akan lebih mirip. Tidak akan berdampak signifikan. Namun bila ada figur dari luar kabinet, dan ini merupakan figur win-win di pasar, serta responsnya yang baik, maka akan berdampak,” tutur Herry kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

Ia menilai dengan adanya orang baru masuk kabinet, besar peluang pemerintah mendapat respons positif dari pasar, karena saat ini pandangan publik terhadap jajaran Kabinet Merah Putih terbilang buruk.

“Ya karena sentimen negatif ke rezim saat ini cukup menguat, dengan adanya beberapa isu yang kontraproduktif,” tandasnya.

Diketahui, beredar kabar yang menyebut Presiden Prabowo akan reshuffle Kabinet Merah Putih usai Idul Fitri. Rumornya, terdapat tujuh menteri yang akan diubah posisi mereka.

Kabar tersebut bersumber dari dokumen berjudul “Reformasi Weekly Review” tertanggal 10 Maret 2025. Dalam dokumen ini, Prabowo akan berfokus merombak para menteri yang mengendalikan perekonomian bangsa.

Menurut dokumen yang sudah tersebar ke publik, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kemungkinan akan digantikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Kemudian, Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim kemungkinan akan menggantikan AGK sebagai Menteri Perindustrian.

Lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) kemungkinan akan meninggalkan jabatannya, dengan nantinya kementerian tersebut dibagi menjadi dua bagian;

Sementara, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono kemungkinan akan menjadi Menteri Keuangan. Sedangkan, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu kemungkinan akan menjadi Kepala Badan Pendapatan Nasional yang baru;

Adapun Menteri Koperasi Arie Budi Setiadi diperkirakan akan mundur akibat skandal perjudian online yang mempengaruhi Kementerian Komunikasi yang ia pimpin tahun lalu

Dan terakhir, Meutya Hafid mungkin kehilangan jabatannya sebagai Menteri Komdigi saat ini karena dianggap tidak mampu meredam konflik di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang mengalami dualisme serta terkait kasus impor gula yang kabarnya turut menyeret suaminya bersama mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.