Ototekno

AGI: Karakter Game Lokal Lebih Disukai di Luar Negeri

Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno menyebutkan pendapatan pelaku industri game lokal saat ini paling banyak berasal dari kegiatan ekspor dengan negara tujuan yaitu kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Potensi pendapatan industri game dari kegiatan ekspor itu diperkirakan akan terus berkembang mengingat saat ini adaptasi teknologi untuk layanan hiburan juga semakin menarik.

“Kami meyakini bisnis industri game itu akan tetap berkembang dengan adanya kehadiran konsol baru, teknologi blockchain, ada juga konektivitas 5G itu memungkinkan pengembangan-pengembangan game muncul dalam bentuk baru dan bisa menggeliatkan pasar tak terkecuali di dalam maupun luar negeri,” kata Cipto dalam acara konferensi pers virtual, Senin (15/08/2022).

Berdasarkan data dari Indonesia Game Rating System (IGRS) hingga 2022, tercatat sudah ada 85 pengembang game asal Indonesia yang ada di industri game Tanah Air.

Menariknya, karakteristik dari game besutan pelaku industri game lokal ternyata disukai oleh pemain game dari luar negeri.

Dengan karakteristik unik tersebut, ternyata penggemar game besutan anak bangsa cukup setia sehingga dapat meningkatkan bisnis para pelaku industri game asal Indonesia.

Cipto menyebutkan meski optimistis menyambut pertumbuhan bisnis, namun tak bisa dipungkiri ada tantangan yang dihadapi dengan kondisi pandemi yang membaik.

Tentunya inovasi menjadi kunci agar para pemain game besutan pengembang Indonesia itu tetap menjadi primadona dan bisa bertumbuh dengan positif.

“Berbeda dengan industri pada umumnya ketika pandemi yang turun, industri digital kreatif ini justru bertumbuh. Nah sekarang dengan kondisi kegiatan pembatasan dibuka, orang-orang mencari hiburan bisa juga di luar game dan keluar dari rumahnya. Tentu kami harus berusaha lebih supaya orang-orang yang sebelumnya mulai main game karena pandemi itu tidak berhenti dan mereka tetap tertarik sehingga bisnis ini tetap bisa bertumbuh baik,” kata Cipto.

Secara umum, Indonesia menduduki peringkat ke-16 dari seluruh negara yang ada di dunia dalam pasar industri game.

Sementara secara lebih spesifik, Indonesia bahkan masuk ke dalam sepuluh besar peringkat tertinggi untuk industri game “mobile phone” dengan estimasi nilai ekonomi yang didapat berkisar Rp25 triliun hingga Rp35 triliun pertahunnya.

Meski demikian, saat ini game besutan anak bangsa baru memiliki pasar yang luas di luar negeri, diharapkan dengan seiring berkembangnya teknologi masyarakat Tanah Air juga bisa ikut mempopulerkan game buatan lokal.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button