News

Ahok Melecehkan 1 Ayat Dipenjara, Kenapa Saifudin Tidak?

Jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dianggap melecehkan satu ayat Alquran yakni Surat Al Maidah dan dipenjarakan, namun mengapa Saifudin Ibrahim tidak ditangkap?

Pertanyaan itu muncul dari Imam Masjid New York, Shamsi Ali saat diminta mengomentari tentang pernyataan Saifudin yang meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran karena dianggap menjadi sumber ajaran radikal.

“Saya mendapat permintaan untuk merespon ke si kafir murtad, (saya tidak sebut nama karena jijik nama itu dipakai orang seperti dia). Saya tidak perlu merespon karena jika Ahok dianggap melecehkan 1 ayat Al-Maidah dan dipenjara, Kenapa orang ini tidak ditangkap?” tulisnya di akun Twitter @ShamsiAli2 Dikutip Inilahcom, Kamis (17/03/2022).

Ia juga mempertanyakan mengapa hingga saat ini penegak hukum belum melakukan tindakan atau penangkapan terhadap Saifudin yang mengaku dirinya sebagai pendeta itu.

“Apa sengaja dibiarkan?” lanjutnya.

Karena itu ia mendukung langkah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang memerintahkan kepolisian untuk segera menangkap Saifudin untuk mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

“Saya dukung pak Mahfud. Bukan lagi diselediki. Tapi ditangkap karena jelas penodaan agama, ulama/santri, institusi pesantren, bahkan menodai kemenag dan TNI. Juga memecah belah….dan menimbulkan keresahan,” tulisnya.

Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial yakni seorang pria bernama Saifudin Ibrahim meminta agar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran.

Alasannya, 300 ayat Alquran itu menjadi sumber ajaran radikal. Tak cukup sampai di situ, Saifudin juga menilai sumber paham terorisme itu berasal dari pesantren sehingga memunculkan kader-kader teroris.

Ia juga menyinggung soal aturan tentang volume azan yang ramai diberitakan. Dengan tegas ia mendukung aturan Menag soal volume azan dan menegaskan bahwa urusan volume azan merupakan tugas menteri agama.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button