Ahok: Pendukung Saya dan Anies Berpotensi Pilih Kotak Kosong di Pilgub Jakarta


Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyoroti kemungkinan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta diwarnai dengan pilihan kotak kosong. Menurutnya, jika Ridwan Kamil melawan kotak kosong dalam Pilgub Jakarta 2024, masyarakat Jakarta, termasuk pendukungnya dan pendukung Anies Baswedan, berpotensi memilih kotak kosong.

“Saya yakin, jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) melawan kotak kosong, saya kira masyarakat Jakarta akan memilih kotak kosong,” ujar Ahok di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

Ahok menyebut bahwa pendukungnya dan pendukung Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, kemungkinan besar akan lebih memilih opsi kotak kosong. Ia juga menyinggung kemenangan kotak kosong dalam pemilihan Wali Kota Makassar pada Pilkada sebelumnya.

“Pendukung Pak Anies, pendukung saya, saya kira pasti lebih cenderung pilih kotak kosong. Pasti malu kan, seperti di Makassar, malu kan,” tambahnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo juga mengomentari kemungkinan Ridwan Kamil melawan kotak kosong dalam Pilgub Jakarta. Ganjar optimis bahwa akan ada lawan bagi Ridwan Kamil, baik dari partai politik maupun calon independen.

“Saya kira tidak ya. Yang harus kita dorong adalah bagaimana proses demokrasi ini berjalan dengan baik. Kenapa harus kotak kosong? Kemungkinan ada lawannya. Bisa jadi dari calon perorangan,” kata Ganjar saat ditemui di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dikutip Sabtu (10/8/2024).

Ganjar juga menyebutkan bahwa ada peluang bagi partai politik yang belum berkoalisi, termasuk PDIP, untuk mengumpulkan kekuatan politiknya di Jakarta. Ia menilai bahwa situasi ini merupakan ujian bagi partai politik untuk menentukan kedaulatan mereka.

“Khususnya di Jakarta, seberapa kita mampu menggerakkan kekuatan politik, itu sedang diuji. Ini sedang ditonton oleh publik, dan Jakarta akan menjadi sorotan lebih luas,” ujarnya.

Ganjar berharap partai politik dapat mempertimbangkan langkah mereka dengan matang dalam menghadapi situasi politik di Jakarta ke depan.

“Saya merasa kesadaran itu mulai muncul, dan mudah-mudahan besok mereka punya sikap yang jelas untuk bisa menentukan pilihan,” pungkas Ganjar.