News

AHY: Demokrasi yang Indah Hanya Era SBY dan Megawati

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai era demokrasi mencakup pelaksanaan pilpres terbaik ada pada era Presiden SBY dan Presiden Megawati Soekarnoputri. Menurutnya hanya pada dua rezim pemerintahan itu kita bisa menyaksikan indahnya pelaksanaan pilpres.

AHY yang kepemimpinannya sempat diganggu oleh KSP Moeldoko mengingatkan, pelaksanaan demokrasi merupakan tanggung jawab konstitusional seluruh pihak. Dia pun mengingatkan keputusannya membawa arah partai pada pelaksanaan Pilpres 2024 untuk tidak diganggu gugat oleh seluruh pihak termasuk kader partai berlogo Mercy.

“Besar harapan Demokrat, niat baik dan tanggung jawab konstitusional kami ini tidak diganggu dan dihalangi oleh kekuatan manapun dan dengan cara apapun. Kita bisa mencontoh pilpres dan demokrasi yang indah di era presiden Megawati dan presiden SBY,” kata AHY menyampaikan pidato kebangsaan di JCC, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Pidato kebangsaan yang disampaikan AHY berfokus pada permasalahan utama di Indonesia sekarang ini, selain membahas strategi Demokrat menghadapi pilpres. Rapimnas juga nantinya bakal menghasilkan rekomendasi pengusungan capres dan cawapres untuk menghadapi pilpres 2024 mendatang.

AHY dalam pidatonya menyinggung mengenai kriteria pasangan capres dan cawapres yang sesuai dengan tema perjuangan politik Demokrat yaitu perubahan dan perbaikan. “Adapun terkait kriteria capres cawapres, disamping harus memiliki integritas dan kapasitas, pasangan itu harus memiliki elektabilitas atau dukungan terkuat dari rakyat,” tutur putra sulung SBY.

Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung oleh Demokrat harus saling melengkapi dengan semangat dwi tunggal. Tidak mudah dipecah dan memiliki visi-misi bersama.

“Tatkala pentingnya pasangan ini harus memilki chemistry, memiliki kekuatan hati dan energi yang saling percaya, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Semangatnya adalah dwi tunggal,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button