News

AHY Usai Bertemu Moeldoko: Enggak Ngobrol, yang Penting Salaman Saja


Ada momen menarik sebelum sidang kabinet di Istana Negara, Senin (16/2/2024). Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat berjabat tangan dengan seterunya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KPS) Moeldoko.

Mungkin anda suka

Meski bertegur sapa dan berjabat tangan, AHY menyatakan tak sempat berkomunikasi banyak dengan Moeldoko.  AHY mengatakan dirinya hanya bersalaman dengan Moeldoko. “Oh, enggak ngobrol. Yang penting salaman saja, menyambung silaturahmi,” kata AHY.

AHY juga mengungkapkan dalam pertemuan tadi tidak ada ucapan selamat dari Moeldoko usai dirinya diangkat menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju. Ia juga belum mengetahui apakah akan ada pertemuan khusus dengan Moeldoko ke depan.

Saat ini, AHY hanya ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN. “Enggak ada, enggak ada. Kami belum ada rencana ke sana. Saya tadi hanya fokus pada agenda utama dari rapat kabinet paripurna ini,” ujarnya.

Secara terpisah, Moeldoko mengaku kisruh partai Demokrat dengan dirinya beberapa waktu lalu tidak mempengaruhi hubungan antara dirinya dengan AHY. Moeldoko menyebut mereka sudah berkomunikasi dengan baik, sehingga menurutnya tidak ada lagi kecanggungan dalam pertemuan mereka.

Ia juga memastikan ‘masa lalu’ mereka tidak mempengaruhi hubungan kerja ke depan. “Hubungan kerja tetap nggak ada alasan. Kita berbicara efektivitas pemerintahan,” kata Moeldoko.

Sementara, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat Benny K. Harman menegaskan momen jabat tangan yang dilakukan oleh Ketumnya, AHY dan Moeldoko saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, hari ini, hanya sebuah formalitas.

“Salaman formalitas ya, salaman tanpa makna toh, tidak meaningful. Moeldoko sebagai negarawan ya (minta maaf), kalau mau negarawan. Kalau tidak mau, ya tidak usah,” kata Benny kepada wartawan saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Ia mendesak, Moeldoko untuk tetap harus meminta maaf pada AHY secara resmi. Hal ini, tutur Benny, harus dilakukan agar bisa menjaga keindahan dan kerukunan di kabinet.

“Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegarawan, bahwa apa yang dia lakukan salah dan salahnya itu bukan karena politik, tapi karena hukum. Oleh sebab itu, agar kebersamaan itu indah di kabinet, sebaiknya Moeldoko menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak SBY dan Mas AHY,” ucap Benny tegas.

Diketahui, AHY dan Moeldoko sebelumnya berseteru imbas konflik internal Partai Demokrat. Moeldoko yang didukung oleh sejumlah petinggi Partai Demokrat terpilih sebagai ketua umum lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat pada 5 Maret 2021.

Kisruh itu memanas dan masuk ke ranah hukum. Namun, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Moeldoko terkait kepengurusan Demokrat pada 3 Oktober 2022. Meski Moeldoko sempat mengajukan peninjauan kembali (PK), MA kembali menolaknya pada 10 Agustus 2023.

Kepemimpinan AHY di Demokrat pun berlanjut. Putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu membawa Demokrat masuk ke Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button