Para peneliti berupaya memanfaatkan potensi kecerdasan buatan (AI) untuk mendiagnosis penyakit. Salah satunya dengan mengecek kondisi lidah sehingga dapat mendeteksi beberapa penyakit mulai asma hingga stroke.
Sistem pencitraan yang dikembangkan para peneliti di Middle Technical University (MTU) dan University of South Australia (UniSA) di Australia dapat mendiagnosis kondisi seperti diabetes, stroke, anemia, asma, masalah hati dan kandung empedu, Covid-19, penyakit pembuluh darah serta gastrointestinal lainnya.
Bagaimana cara kerjanya? Algoritma komputer dapat mendeteksi penyakit hanya dengan melihat lidah Anda. “Biasanya, penderita diabetes memiliki lidah berwarna kuning; penderita kanker memiliki lidah berwarna ungu dengan lapisan berminyak yang tebal; dan penderita stroke akut memiliki lidah berwarna merah yang bentuknya tidak biasa,” kata penulis studi senior Ali Al-Naji, yang mengajar di Middle Technical University di Baghdad dan University of South Australia kepada NewYork Post.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Technologies. “Ciri-ciri utama evaluasi ini meliputi warna lidah, corak lapisan, bentuk lidah, kedalaman lapisan, kelembapan rongga mulut, celah lidah, kontusi, bintik merah, dan cetakan gigi,” kata para peneliti.
Di antara semua itu, warna lidah adalah yang paling penting, kata mereka dan menambahkan bahwa lidah yang sehat biasanya berwarna merah muda dan lapisan putih tipis.
Model AI ini meniru teknik pengobatan tradisional China yang sudah berusia 2.000 tahun. Teknik ini mengungkapkan:
- Lapisan kuning pada lidah berarti diabetes melitus; dalam beberapa kasus bisa juga berwarna biru dengan lapisan kuning.
- Lidah ungu dengan lapisan lemak tebal bisa jadi kanker
- Lidah merah berbentuk tidak biasa bisa jadi merupakan stroke akut
- Lidah berwarna putih bisa jadi merupakan tanda sindrom kedinginan atau kekurangan zat besi dalam darah.
- Lidah kuning menandakan kondisi peningkatan panas tubuh, penyakit organ hati dan empedu
- Lidah berwarna nila atau ungu bisa disebabkan oleh masalah pembuluh darah atau gastrointestinal
- Radang usus buntu dapat menyebabkan perubahan pada bagian luar lidah
- Tergantung pada intensitas COVID-19 bakteri atau virus, lidah bisa berwarna merah muda samar pada kasus ringan, merah tua pada infeksi sedang, dan merah tua (merah anggur) pada kasus serius.
“Dalam penelitian ini, kamera web digunakan untuk mengambil gambar lidah secara langsung menggunakan perangkat lunak GUI MATLAB. Sistem yang diusulkan diuji menggunakan 60 gambar pasien dan individu sehat yang diambil secara langsung dengan tingkat akurasi diagnostik mencapai 96,6%,” kata para peneliti.