Market

Airlangga: E-commerce Ampuh Dongkrak Daya Saing Pedagang Tradisional

Pandemi COVID-19 secara tak langsung mendorong akselerasi adopsi teknologi digital di Indonesia. Salah satunya melalui e-commerce yang terbukti ampuh membantu dan memudahkan transaksi jual beli para pedagang tradisional.

“Pemanfaatan teknologi digital (salah satunya melalui e-commerce) dalam ekosistem pasar tradisional merupakan tuntutan zaman agar pasar tradisional dapat bersaing, dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli, serta membantu pedagang menjangkau konsumen baru yang lebih luas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Menko Airlangga mengungkapkan hal tersebut saat meninjau Implementasi Program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional Bersama Grab Indonesia dan BNI. Kegiatan berlokasi di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat.

Airlangga: E-commerce Ampuh Dongkrak Daya Saing Pedagang Tradisional - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Pandemi, ungkap Menko, telah mengubah perilaku dan aktivitas masyarakat. Model bisnis pun berkembang yang kini makin terdigitalisasi.

Tren pemanfaatan teknologi digital ini terlihat dari meningkatnya berbagai aktivitas secara daring di tengah masyarakat. Salah satu contohnya adalah belanja online dan penggunaan layanan keuangan digital.

Pemanfaatan teknologi digital telah membawa banyak terobosan dan inovasi di berbagai bidang, tak terkecuali bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia.

Kontribusi UMKM terhadap PDB

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) per Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.

UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. UMKM juga dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

Kontribusi tersebut, di antaranya terkontribusi oleh para para pelaku usaha di pasar tradisional di Indonesia yang menurut data BPS pada 2019 mencapai 15,657 pasar tradisional.

Digitalisasi, melalui pemanfaatan e-commerce oleh para pedagang pasar juga merupakan salah satu pilihan inovatif.

Kebutuhan dan urgensi pemanfaatan teknologi digital dalam ekosistem pasar tradisional juga diperlukan dalam transaksi jual beli lainnya, seperti pemanfaatan e-wallet dan e-payment, serta manajemen pengelolaan pasar seperti pengelolaan sewa, retribusi parkir, dan sebagainya.

“UMKM adalah pahlawan-pahlawan Indonesia dan tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada Grab yang turut berperan sebagai fasilitator dan agregator bagi para pedagang Pasar Tomang Barat, dan juga BNI yang sudah menyalurkan KUR untuk mendukung kebutuhan ekspansi usaha pedagang, baik berupa kredit modal kerja atuapun investasi,” ucap Menko Airlangga.

Mendorong Transformasi Pasar Tradisional

Kolaborasi antara Pemerintah, Grab Indonesia, BNI, serta para pihak terkait lainnya seperti di Pasar Tomang Jakarta bertujuan untuk mendorong transformasi pasar tradisional melalui program Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional. Program ini merupakan bentuk dukungan upaya transformasi digital sebagai salah satu fokus utama Indonesia dalam Presidensi G20 di bidang ekonomi.

Harapannya, kolaborasi tersebut dapat memperkuat fondasi ekosistem pasar tradisional, utamanya dalam hal platform penjualan online, akses pembiayaan, akses pembayaran non-tunai bagi konsumen, serta proses onboarding yang efisien bagi para pedagang pasar.

Airlangga: E-commerce Ampuh Dongkrak Daya Saing Pedagang Tradisional - inilah.com
Foto: Humas Kemenko Perekonomian

Selain itu pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan sejumlah pedagang pasar yang menjadi merchant grabmart sekaligus menyerahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara simbolis kepada empat orang debitur penerima KUR BNI.

Pada 2022 plafon KUR telah meningkat menjadi sebesar Rp373,17 triliun. Pemerintah juga memberikan subsidi bunga sehingga bunga KUR menjadi sebesar 3% sampai akhir Desember 2022.

Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi usaha pemula dari skala yang paling kecil sekalipun, dan diharapkan kebutuhan pembiayaannya dapat naik kelas seiring berkembanganya usaha.

Turut hadir Plh. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rizal Edwin, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian Chairul Saleh, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Iwan Faidi, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Senior Vice President Divisi Bisnis Usaha Kecil & Program BNI Sunarna Eka Nugraha, dan Senior Vice President Divisi Hubungan Kelembagaan 1 BNI Ahmad Salman Somantri.

Hadir juga, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Provinsi DKI Jakarta Pilar Hendrani, Ketua DPD Asparindo Bogor Raya Jabodetabek Ir. Muzakkir, Wakil Ketua 2 DPD Bogorraya Jabodetabek Anugrah Esa, dan Kepala Divisi Operasi Perumda Pasar Jaya Namen Suhadi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button