Ototekno

BMKG Ungkap Penyebab Banjir Bandang yang Melanda Tembalang Semarang

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan faktor yang menjadi penyebab terjadinya Banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1).

“Faktor banjirnya kiriman dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Tuntang. BMKG juga memprediksi adanya Potensi Banjir Pesisir Wilayah Laut Utara Jawa Tengah mulai dari tanggal 6 sampai 15 Januari 2023,” kata Guswanto kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (07/01/2023).

Merujuk data BMKG, banjir yang terjadi pada Jumat, (06/01/2023) yang menerjang perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang penyebabnya adalah tanggul yang jebol. Akibatnya, banyak warga yang harus mengungsi ke masjid terdekat untuk menyelamatkan diri.

“Banjir akibat tanggul jebol mengakibatkan air masuk ke perumahan dengan ketinggian 20 sampai dengan 40 cm dan warga sekitar sementara mengungsi ke masjid di Perumahan Dinar Indah,” sambungnya.

Data BMKG Penyebab Banjir Semarang

Berdasarkan analisis meteorologi dari BMKG, penyebab banjir di Semarang karena adanya bibit siklon 96W di Laut Cina Selatan yang menyebabkan angin di wilayah Jawa Tengah  mendominasi angin barat dan membentuk belokan angin serta daerah pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jawa Tengah.

Hal tersebut kemudian dapat memicu terjadinya pertumbuhan awan konvektif di sekitar wilayah Jawa Tengah termasuk wilayah Kota Semarang yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang sampai lebat bersamaan dengan petir dan angin kencang.

Selain itu, kelembaban udara yang cukup tinggi dan labilitas udara yang cukup labil juga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif (cumulonimbus) di wilayah Kota Semarang.

Lebih lanjut, Citra satelit himawari menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) antara pukul 13.30 WIB – 19.00 WIB di sekitar wilayah Kota Semarang yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat bersamaan dengan petir dan angin kencang.

Kondisi ini juga didukung oleh data citra radar Yogyakarta yang menunjukkan nilai reflektivitas yang cukup tinggi antara 35 – 50 dBz mulai pukul 13.00 – 18.00 WIB di sekitar wilayah kejadian. Awan konvektif (Cumulonimbus) juga menjadi penyebab hujan lebat di wilayah Kota Semarang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button