News

Airlangga Sebut Indonesia Harus Belajar dari China Soal Penyediaan Pangan

Rabu, 31 Agu 2022 – 19:34 WIB

Airlangga Sebut Indonesia Harus Belajar Sediakan Pangan dari China

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto/Foto:ist

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui pemerintah harus belajar dari China terkait isu ketersediaan pangan. Menurut Airlangga, China berhasil menyediakan pangan untuk 1,4 miliar penduduknya di tengah tantangan pangan yang mengancam dunia.

“Indonesia dengan 270 juta penduduk tentu harus belajar bagaimana meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, terutama untuk intensivity dan productivity, termasuk asupan teknologi dalam perkembangan agriculture,” tutur Airlangga usai menemui perwakilan Partai Komunis China (PKC) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan, tantangan ketersediaan pangan ini menjadi catatan Presiden Joko Widodo.

Dalam pertemuan dengan PKC yang diwakili Minister International Department Komite Sentral PKC, Mr Liu Jianchao, Airlangga mengaku dibahas sejumlah sektor, terutama soal ekonomi antara perwakilan partai kedua negara.

Pertama, untuk sektor perikanan, Indonesia memiliki potensi besar sebagai penyedia protein bagi masyarakat Tiongkok. Diketahui, hampir enam persen protein masyarakat Tiongkok berasal dari ikan.

Indonesia sendiri memiliki kekayaan ikan yang banyak karena menjadi negara kepulauan. Kedua, pembahasan soal kerja sama di sektor telekomunikasi dan semi konduktor.

Menurut Menko Perekonomian, perusahaan-perusahaan di China sangat kuat di sektor semi konduktor dan telekomunikasi, termasuk teknologi 5G.

Di sisi lain, Indonesia tengah menggencarkan transformasi digital yang menjadi mesin utama kemajuan di berbagai sektor. Indonesia saat ini masih menguji coba penerapan teknologi 5G yang menjadi infrastruktur tranformasi digital.

Airlangga mengatakan, kedua partai juga membahas perencanaan perkembbangan pembangunan hingga 20 tahun kedepan. Menurut Menko Perekonomian, momen ini sejalan dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang akan disusun pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

Dia mengatakan, dalam pengembangan perekonomian kedepan, China juga mengupayakan agar masyarakat semakin sejahtera.

Dan ini tidak berbeda dengan apa yang diupayakan Indonesia, dimana pembangunan Indonesia adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan juga membuat perekonomian Indonesia kedepan menjadi perekonomian yang lebih maju lagi,” tegas Airlangga.

Sementara, Liu Jianchao mengaku hubungan China dan Indonesia mengalami peningkatan luar biasa. Hal ini ditunjukkan dengan hubungan yang baik antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, kedua negara juga berhasil mencapai kesepakatan-kesepakatan baru dalam berbagai kerja sama. “Tiongkok sekarang sudah menjadi mitra perdagangan terbesar untuk Indonesia, dan negara asal investasi terbesar ketiga untuk Indonesia,” tutur Liu Jianchao.

Dia menambahkan, China juga telah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Antara lain dalam pembangunan infrastruktur kereta cepat, hingga smelter logam.

Liu yang juga mantan duta besar Tiongkok untuk Indonesia ini mengakui perkembangan luar biasa di Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab, Indonesia bukan hanya hidup sejahtera, tetapi juga berhasil menjadi kekuatan utama di kawasan dan dunia.

“Kami Tiongkok dan PKC sangat senang mendengar itu. Dan kami akan menjalin koordinasi yang baik dengan Indonesia dan mendukung Presidensi G20 Indonesia di Bali tahun ini,” tegas perwakilan PKC ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button