News

Airlangga Siap Tumbuhkan Santripreneur dari Ponpes Suryalaya

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap pondok pesantren bisa menumbuhkan santripreneur seiring dengan semangat entrepreneurship di kalangan santri.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya mengunjungi Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat, Rabu (20/4/2022).

“Tolong carikan satu ruangan di pesantren ini untuk menumbuhkan santripreuner dan kami nanti yang mengisi dan menyiapkannya,” ujarnya.

Menko Bidang Perekonomian itu menjelaskan kehadirannya ke Suryalaya sekaligus berziarah ke makam pendiri dan sesepuh ponpes tersebut. Menurutnya Suryalaya telah menjadi perekat hubungan antara ulama dan umaro.

“Kehadiran kami ke Ponpes Suryalaya adalah amanah, membesarkan Suryalaya juga adalah amanah dari tokoh-tokoh Golkar yang senantiasa selalu dekat dengan Abah. Karena itu membesarkan pesantren Suryalaya adalah sebuah keharusan,” katanya.

 

Pada kesempatan itu turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua DPR-RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI Tubagus Ace Hasan Syadzily, sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Sementara itu Pimpinan Ponpes Suryalaya, Tasikmalaya, KH. Baban Ahmad Jihad mengakui bahwa hingga saat ini ponpes dan seluruh sayap di bawah naungan Suryalaya masih tetap istiqomah bersama Partai Golkar.

“Kedatangan Pak Airlangga merupakan anugrah bagi pesantren Suryalaya. Tolong dicatat ya, kami masih tetap istiqomah,” ucapnya yang disambut riuh tepuk tangan dari para santri dan peserta yang hadir.

Menurutnya, keberpihakan kepada Partai Golkar sudah menjadi maklumat tertulis dari Abah (almarhum KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau Abah Anom), dimana beliau sebagai pinisepuh Golongan Karya.

“Sebagai murid Insya Allah kami semua akan tetap mentaati apa yang telah diamanahkan seperti tertulis dalam maklumatnya itu,” harapnya.

Diketahui, Pondok Pesantren Suryalaya dikenal sebagai pesantren sufi terbesar di tanah air yang dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905.

Setelah Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun, kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom.

Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya ini selain berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial, pendidikan, pertanian, kesehatan, lingkungan hidup, dan kenegaraan juga dikenal sebagai pesantren Inabah.

Inabah adalah istilah yang berasal dari Bahasa Arab yang berarti pengembalian atau pemulihan, maksudnya proses kembalinya seseorang dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan yang mendekati Allah. Abah Anom kemudian menggunakan nama inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button